SOLOPOS.COM - Para pendaki yang menuju ke Puncak Gunung Lawu beristirahat di depan warung Mbok Yem di Argo Dalem beberapa waktu lalu. (Istimewa/Yeyen Choiri)

Solopos.com, SOLO — Kabar Gunung Lawu menyimpan sejuta misteri menjadi berita terpopuler di Solopos.com, Kamis (18/11/2021).

Gunung yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur menyimpan segudang misteri. Gunung ini termasuk deretan pegunungan purba dan sering dikaitkan dengan legenda pamoksan Prabu Brawijaya V di akhir kejayaan Majapahit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gunung Lawu memiliki pesona berbeda dibandingkan gunung lain sehingga menarik perhatian pendaki. Meski demikian, para pendaki harus berhati-hati karena ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilanggar agar mendapat keselamatan.

Baca Juga : Profil Jacksen Tiago, Pelatih yang Dikaitkan dengan Persis Solo

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto, membenarkan mitos yang sampai saat ini dipercaya pendaki. Jika dilanggar, katanya, pendaki biasanya akan mendapat musibah saat mencoba mendaki Gunung Lawu yang penuh aura misteri itu.

Jangan berniat buruk

Pendaki Gunung Lawu tidak boleh berniat buruk. Sebab, selama ini gunung tersebut masih sering dipakai untuk kegiatan spiritual. Pendaki tidak boleh berambisi sampai ke puncak. Namun, mereka sebaiknya menikmati proses perjalanan mendaki agar mendapat bonus sampai ke puncak.

Jangan bercanda

Mendaki Gunung Lawu juga harus memperhatikan sopan santun. Pendaki tidak boleh sembarangan bercanda, jika tidak ingin celaka. Sebab, mendaki gunung memerlukan konsentrasi agar tidak tersesat maupun ketinggalan rombongan.

Baca Juga : Harga Emas Pegadaian Kamis 18 November 2021 Turun, Saatnya Beli Nih

Dilarang mengeluh

Pendaki tidak boleh mengeluh lelah, dingin, atau yang lainnya saat naik Gunung Lawu. Setiap pendaki diimbau menikmati proses pendakian sampai ke puncak.

Hindari pakaian mrutu sewu

Titis Sri Jawoto mengatakan pendaki tidak boleh memakai pakaian dengan motif mrutu sewu. Motif tersebut akan terlihat samar saat berada di antara pepohonan sehingga jika pemakai tersesat akan sulit ditemukan.

“Itu menurut filosofi tradisional. Sebenarnya kalau soal percaya tidak percaya, tapi kalau secara logika misalnya tidak boleh pakai motif mrutu sewu. Itu nanti kalau dia agak jauh dari teman-temannya enggak bisa kelihatan. Secara logika masuk akal. Ya ada yang percaya kalau itu enggak bagus untuk naik gunung,” ujar dia.

Baca Juga : Desa Tertua di Indonesia Ada di Klaten, Usianya Lebih dari 1.155 Tahun

Dilarang pakai baju hijau

Mitos lain tentang misteri Gunung Lawu adalah pendaki tidak boleh memakai atribut berwarna hijau pupus menyerupai dedaunan. “Tetapi sebetulnya bisa dinalar kok. Kalau pakai atribut, pakaian warna hijau pupus menyerupai dedaunan maka saat terpisah dari rombongan akan susah ditemukan. Ijo pupus itu kan warna alam,” urai dia.

Selain kabar tentang misteri Gunung Lawu, kabar lain tentang konglomerat Sukoharjo pelihara walabi hingga harimau, asale Gunung Lawu, kisah permukiman di lahan bekas makam kuno China di Semarang, konglomerat Sukoharjo Andry Sumampow pelihara harimau, kronologi ricuh Mie Gacoan Jogja dengan ojol, sopir bus Rela terancam 6 tahun, warga Klaten tolak Rp3 juta/meter, pencarian korban talut longsor Karanganyar, hingga Gunung Lawu dahulu di dasar laut menjadi berita terpopuler di Solopos.com.

Baca Juga : Penghuni Rusunawa Semanggi Solo Harus Pindah, Santunan Dibagi pada 2022

Berikut 10 berita terpopuler di Solopos.com selama 24 jam terakhir hingga Kamis (18/11/2021):

Misteri Gunung Lawu: 5 Pantangan Ini Jangan Dilanggar Gaes!

Konglomerat Sukoharjo Ini Pelihara Walabi hingga Harimau di Lahan 9 Ha

Asale Gunung Lawu, Dulunya di Dasar Laut?

Kisah di Balik Pemukiman di Lahan Bekas Makam Kuno China di Semarang

Siapa Andry Sumampow, Konglomerat Sukoharjo yang Pelihara Harimau?

6 Karyawan Dipecat, Ini Kronologi Ricuh di Mie Gacoan Jogja dengan Ojol

3 Jiwa Melayang, Sopir Bus Rela Terancam 6 Tahun Penjara, Pantaskah?

Tolak Rp3 Juta/Meter, Warga Klaten Minta UGR Jalan Tol Rp10 Juta/Meter

Hari ke-3 Pencarian Korban Talut Longsor Karanganyar, Tim Temukan Sekop



Gunung Lawu Dulunya di Dasar Laut, Ini Buktinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya