SOLOPOS.COM - Calon penumpang menaiki bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) PO Suharno jurusan Solo-Jogja di pintu barat Terminal Tirtonadi, Solo, Senin (30/5/2022). (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Ulasan tentang bus bumel jurusan Solo-Jogja yang kini ditinggalkan penumpangnya dan kriminalitas terkini menjadi berita terpopuler di Solopos.com, Selasa (21/6/2022).

Bus bumel jurusan Jogja-Solo yang sempat ramai kini ditinggalkan penumpangnya. Hal itu disebut karena pengelola bus tidak melakukan inovasi dalam hal pelayanan maupun sarana prasarana.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tanpa inovasi, sulit bagi bus-bus itu untuk bersaing dengan sesama bus maupun dengan moda transportasi lain yang melewati rute sama. Terlebih, bus atau moda transportasi lain ini ternyata mampu memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pengguna.

Kebutuhan dan ekspektasi itu misalnya tarif murah, waktu tempuh lebih cepat, jadwal keberangkatan tepat waktu, jarak rapat antara satu keberangkatan dengan lainnya.

“Masyarakat akan selalu menuntut pelayanan yang lebih baik dan tepat waktu. Ketika layanan KRL Solo-Jogja memberikan tawaran yang lebih baik dan memberikan kepastian waktu, tentu masyarakat akan beralih ke KRL dan meninggalkan bus,” kata pengamat transportasi umum dari Institut Studi Transportasi (Instran), Darmaningtyas, kepada Solopos.com beberapa waktu lalu.

Baca Juga : Jadwal Piala Presiden 2022 Hari Ini: Gengsi Derbi Jateng!

Lalu kenapa pengelola bus bumel ini sulit sekali bersaing dan berinovasi? Head Manager PT Suharno Ragil Putra, Arif Indra Jati, memberikan jawabannya.

PT Suharno Ragil Putra merupakan salah satu dari lima perusahaan otobus yang masih bertahan melayani trayek Solo-Jogja. Kepada Solopos.com, beberapa waktu lalu, Indra mengakui sulit berinovasi melawan transportasi milik pemerintah seperti KRL Solo-Jogja.

“Inovasi, jujur untuk menyaingi moda transportasi atau infrastruktur milik pemerintah kami tidak ada. Karena kami modal sendiri sedangkan milik negara modal milik pemerintah. Jelas sangat kontradiktif dengan kami,” jelas Indra.

Karena itu, Indra mengatakan bus bumel Solo-Jogja hanya bisa bertahan melayani penumpang-penumpang setia yang sudah puluhan tahun berlangganan. “Melayani penumpang-penumpang ‘lajon’,” tegasnya.

Baca Juga : Antam Stagnan! Cek Harga Emas di Pegadaian Selasa 21 Juni 2022

Indra berharap agar ada perhatian dan dukungan dari pemerintah untuk bus bumel, misalnya dalam hal regulasi dan kemudahan atau bantuan permodalan. Ulasan detail tentang itu dapat Anda baca pada berita berjudul Walah, Ternyata Ini Alasan Bus Solo-Jogja Sulit Bersaing dan Berinovasi.

Ulasan lain tentang senpi mendiang Bripda Diego, bus wisata edukasi Solo-Wonogiri, 2 petani meninggal diberondong M16, nenek terbunuh-cucu berupaya bunuh diri, Roy Suryo dilaporkan ke polisi terkait Stupa Borobudur, remaja aniaya teman hingga meninggal, 3 teroris ditangkap Densus, menu nasi liwet di Solo, hingga Ketua Askot PSSI Solo menjadi berita terpopuler di Solopos.com.

Berikut 10 berita terpopuler di Solopos.com pada Selasa (21/6/2022):

Walah, Ternyata Ini Alasan Bus Solo-Jogja Sulit Bersaing Dan Berinovasi

Senpi Mendiang Bripda Diego Sudah di Tangan KKB Papua

Bus Wisata Edukasi Solo-Wonogiri: Jauh Lur, 7 Jam Hanya Dapat 4 Lokasi

Dipicu Dendam, 2 Petani Meninggal Diberondong M16

Nenek Tewas Terbunuh, Cucu Berupaya Bunuh Diri

Roy Suryo Dilaporkan ke Polisi Terkait Stupa Borobudur Mirip Jokowi

Remaja Aniaya Rekan hingga Meninggal Dunia, Motif Gelap

3 Tersangka Teroris Ditangkap Densus, 2 Eks Napiter

Menu Nasi Liwet Ada Di Solo Sejak Ratusan Tahun Lalu Lho, Ini Buktinya

Arya Surendra Resmi Dilantik Jadi Ketua Askot PSSI Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya