SOLOPOS.COM - Seorang awak bus menjalani pemeriksaan tensi darah oleh petugas kesehatan dari DKK Sragen dalam pemeriksaan tim gabungan di Terminal Pilangsari, Ngrampal, Sragen, Senin (21/12/2020). (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebanyak 10 awak bus AKAP terdeteksi kekurangan asupan oksigen ke otak dan 11 orang lainnya memiliki tensi tinggi saat pemeriksaan kesehatan di Terminal Pilangsari, Ngrampal, Sragen, Senin (21/12/2020).

Kondisi tersebut berisiko membahayakan bagi diri mereka sendiri dan bagi orang lain. Apalagi jika mengemudi dan membawa penumpang. Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen merekomendasikan kepada para awak bus itu untuk beristirahat dan tidak mengemudikan bus terlebih dulu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemeriksaan kesehatan para awak bus itu menjadi bagian dari operasi gabungan Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen dan Dishub Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Juga dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah 10 Jateng-DIY dan Satlantas Polres Sragen. Operasi gabungan pemeriksaan kesehatan awak bus Sragen itu untuk pengamanan armada angkutan umum menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Hari Pertama Buka, Warga Solo Rela Menunggu Untuk Jajal Flyover Purwosari

Sementara dalam pemeriksaan kendaraan, setidaknya ada 15 bus yang mereka periksa kondisi fisik dan kelengkapan surat-suratnya. Setiap bus ada 2-3 orang awak bus yang menjalani pemeriksaan kesehatan, mulai dari tekanan darah, suhu tubuh, asupan oksigen ke otak, dan seterusnya.

Kasi Pelayanan Kesehatan Primer Bidang Pelayanan Kesehatan DKK Sragen dr Nengah Adnyana Oka M menyebut ada 31 awak bus yang ikut pemeriksaan kesehatan. Ia memantau langsung indikasi kesehatan setiap awak bus dan langsung memberi saran atau masukan untuk beristirahat dan melakukan gerakan tubuh ringan ketika menemukan inidikasi kekurangan oksigen pada awak bus.

Berisiko

Seorang awak bus Sragen Sugeng Rahayu, Idris, terdeteksi kekurangan oksigen ke otak. Deteksi yang muncul pada alat digital itu menunjukkan angka 81%. Padahal asupan oksigen yang baik itu minimal di atas 95%.

Bantah Keterlibatan Gibran, Sritex Tegaskan Pesanan Goodie Bag Kemensos Sesuai Prosedur

Saat petugas kesehatan bertanya, Idris mengaku baru berisitirahat selama 30 menit sejak sehari sebelumnya. Oka pun merekomendasikan Idris supaya beristirahat dan tidak boleh mengemudikan bus karena berisiko.

Sementara pengemudi bus Mira, Heru, memiliki tensi 142/89. Oka melihat asupan oksigen Heru juga kurang dari 95% sehingga Heru direkomendasi untuk istirahat. Oka menyampaikan kondisi tekanan darah tinggi juga berpengaruh pada asupan oksigen ke otak.

“Dari 31 awak bus Sragen yang jalani pemeriksaan kesehatan, ada 10 orang yang kekurangan asupan oksigen ke otak. Dampaknya awak bus itu bisa mengantuk dan berisiko ketika mengemudikan bus,” jelas Oka saat berbincang dengan Solopos.com seusai kegiatan.

Skandal Korupsi Bansos Kemensos, Sritex: Tak Ada Rekomendasi Dari Gibran

Selain itu, 11 awak bus lain memiliki tekanan darah tinggi. Kondisi ini juga berisiko ketika mengemudikan bus. Mereka direkomendasikan untuk beristirahat atau melakukan olahraga ringan untuk menambah asupan oksigen dalam darah ke otak.

Pengecekan Kendaraan

Kabid Angkutan Dishub Sragen Bintoro Setyadi menambahkan pemeriksaan kendaraan angkutan umum menjelang Nataru perlu pengecekan. Dalam pengecekan kendaraan ini Bintoro menyampaikan Dishub Sragen mengandeng sejumlah pihak untuk memastikan armada angkutan Nataru aman.

Secara umum tidak ada temuan yang fatal dalam pemeriksaan fisik kendaraan. “Hanya pada awak bus Sragen, ada yang kelelahan sehingga kami sarankan untuk beristirahat,” katanya.

Flyover Purwosari Solo Dibuka Senin Pukul 08.00 WIB, Begini Pengaturan Lalu Lintasnya

Bintoro menerangkan bila situasi memungkinkan akan ada pemeriksaan lagi. Pada masa pandemi, Bintoro menerangkan jumlah penumpang bus maksimal 50% dari kapasitas sehingga memungkinkan penumpang untuk jaga jarak.

Ia menilai kendaraan angkutan umum berisiko terjadi penularan Covid-19. “Kalau kelebihan penumpang bisa dialihkan ke bus lainnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya