SOLOPOS.COM - Ilustrasi krisis air (JIBI/dok)

PDAM Bantul diperkirakan merugi belasan miliar.

Harianjogja.com, BANTUL— Akibat musibah banjir dan tanah longsor beberapa hari terakhir ini, sekitar 10.000 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di wilayah Bantul dipastikan tidak mendapatkan suplai air bersih. Pasalnya ada 11 titik jaringan air PDAM yang rusak dan aksesnya terputus. Kerugian yang dialami salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini diperkirakan mencapai belasan miliar rupiah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur PDAM Bantul, Yudi Indarto mengatakan terputusnya suplai air bersih ini akibat beberapa sarana infrastruktur yang ada rusak parah. Yudi menyebut kerusakan tersebut meliputi instalasi pengolahan air, elektrik, mekanik, jembatan pipa, jaringan pipa, kantor instalasi hingga intake yang tersebar di 11 titik. Yaitu di Trimulyo (Jetis), Dlingo, Bangunjiwo (Kasihan), Imogiri, Kalipakis (Kasihan), Guwosari (Pajangan), Selopamioro (Imogiri), Seloharjo (Pundong), Piyungan, Sedayu dan Kamijoro (Pajangan). Ia mencatat lebih dari 2/3 pelanggan PDAM terdampak.

“Dari 29.000 pelanggan 10.000 di antaranya pasti terganggu,” ucapnya, Jumat (1/12/2017).

Bahkan Yudi menuturkan satu unit instalasi pengolahan air di wilayah Dlingo juga terganggu akibat terjangan aliran Sungai Oya, Selasa (28/11/2017) lalu. Padahal instalasi yang memasok air bagi sekitar 1.500 pelanggan ini belum lama dibangun dengan anggaran mencapai miliaran rupiah.

Instalasi pengolahan air Trimulyo juga mengalami nasib hampir serupa. Bedanya instalasi ini hanya terendam. Menurutnya ada banyak fasilitas milik PDAM yang terendam air bercampur lumpur akibat hujan yang turun tak henti-henti. Kerugian total belasan miliar rupiah,” sebutnya.

Terkait perbaikan jaringan yang rusak, Yudi mengakui belum tahu kapan akan selesai. Pasalnya PDAM tak sanggup menangani seluruh kerugian dan biaya untuk perbaikan belasan titik ini. Sementara ini ia berjanji bakal melayani pelanggan yang tak mendapatkan suplai air dengan menggunakan tangki. Namun ia berharap seluruh stakeholder dapat turut membantu perbaikan salah satu fasilitas publik ini.

Seperti diketahui hujan deras dengan intensitas tinggi melanda DIY pada Selasa (28/11/2017) akibat dampak munculnya Badai cempaka yang ada di selatan Jawa. Kondisi tersebut memicu berbagai bencana banjir dan tanah longsor, mengakibatkan kerusakan infrastruktur serta menelan korban jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya