SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

SLEMAN—Seorang warga Turi, Sleman meninggal dunia akibat menderita Leptospirosis. Sementara satu warga Berbah berhasil tertolong jiwanya karena langsung berobat ke puskesmas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan laporan yang masuk ke Dinas Kesehatan Sleman, korban meninggal tersebut memiliki banyak kolam ikan.

“Satu warga Turi yang meninggal dunia akibat terserang penyakit Leptospirosis itu memang memilki kolam ikan cukup banyak,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini dalam rilis persnya, Rabu (15/2).

Menurut Mafilindati, penularan bakteri leptospira biasanya menular melalui media air yang telah terkontaminasi kencing tikus yang bisa bertahan selama satu bulan, dan biasanya menular melalui luka manusia.

Kepala bidang Penggulangan Penyakit dan Penyehatan lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahyo Purnomo mengatakan, untuk meminimalkan penyebaran lestospira, Dinas melakukan epidimologi atau mengumpulkan data dari masyarakat sekitar termasuk melakukan intervensi lingkungan dengan cara pemberian kaporit kepada warga.

“Dinas bersama dokter spesialis penyakit Leptospirosis RSU Sardjito sesegera mungkin akan melakukan audit klinis terbatas di lokasi,” kata Cahyo.

Audit Klinis itu akan di mulai dari petugas medis yang menangani pertama kali kasus di Turi, hingga rumah sakit yang sewaktu warga turi mendapat pertolongan medis.  Hal itu untuk mengetahui korban benar-benar terserang penyait itu, atau karena akibat terserang penyakit lain. Selian itu juga melakukan audit klinis terhadap warga sekitar korban, untuk mengetahui ada atau sebaliknya warga yang terserang penyakit serupa dengan gejala yang sama.

Selain Turi, Dinas mengintensifkan pengawasan penyebaran penyakit itu, terutama di wilayah sleman barat seperti Moyudan dan Minggir mengingat dilokasi itu merupakan daerah pertanian. Dari hasil penelitian pihak berkompeten memang di wilayah sleman barat terdapat banyak tikus.

Bagi masyarakat yang mengalami gejala umum seperti panas dan demam, sakit kepala parah, nyeri otot, muntah dan mata merah yang disertai gejala air seni berwarna kecoklatan mirip air teh, sebaiknya segera memeriksakan diri. Sebanyak 25 puskesmas di Sleman telah memiliki alat diagnosa cepat untuk mengetahui penderita terjangkit penyakit Leptospirosis atau tidak. (Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya