SOLOPOS.COM - Iluistrasi perawatan pasien DBD. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen mencatat ada 92 kasus suspect demam berdarah dengue (DBD) selama Januari 2020. Dari sekian banyak kasus suspect tersebut, ada delapan kasus yang positif DBD dan satu kasus meninggal dunia karena DBD.

Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati menginstruksikan kepada camat hingga ke lurah atau kepala desa dan puskesmas untuk menggiatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) lewat kegiatan Jumat bersih untuk pencegahan DBD.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kisah Nenek 87 Tahun Lawan Virus Corona hingga Sembuh

Ekspedisi Mudik 2024

“Mulai sekarang, puskesmas harus aktif penyuluhan tentang pencegahan DBD. Kami segera membuat surat edaran (SE) kepada camat dan lurah untuk mengintensifkan kegiatan PSN lewat setiap Jumat," ujar Bupati saat ditemui wartawan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sragen, Selasa (28/1/2020).

"Hal itu untuk pencegahan DBD yang biasanya marak pada musim penghujan. Kegiatan itu digalakkan karena sudah ada laporan kasus meninggal dunia karena DBD,” lanjutnya.

Kepala DKK Sragen Hargiyanto saat dihubungi Solopos.com, Rabu (29/1/2020), menyampaikan DKK sudah menelusuri kasus kematian bocah yang diduga terkena DBD di Nglorog, Sragen Kota. Dia mengatakan hasil penelusuran tersebut menunjukkan penyebab kematian bocah 9 tahun itu disebabkan dengue shock syndrome (DSS).

“DSS itu merupakan proses DBD. Atas dasar itu kami memutuskan kematian bocah di Nglorog itu positif terkena DBD. Untuk penanganananya pun sudah dilakukan fogging di sekitar lokus. Nah, sebagai langkah antisipasi supaya tidak muncul kasus kematian DBD maka harus diintensifkan kegiatan PSN,” ujarnya.

Penghapusan Tenaga Honorer, Pemkab Klaten Dilematis

Dia menjelaskan saat briefing di Sekretariat Daerah (Setda), Wakil Bupati (Wabup) Sragen sudah mewanti-wanti supaya segera mengantisipasi merebaknya penyakit DBD. Dia mengatakan DKK sudah membuat surat ke puskesmas-puskesmas untuk meningkatkan kegiatan PSN dan meningkatkan Jumat bersih.

Terpisah, Sekretaris DKK Sragen Fanni Fandani menambahkan selama 1-28 Januari 2020 tercatat ada 92 kasus suspect DBD tetapi hanya delapan kasus di antaranya yang positif DBD. Dia mengatakan kalau dibandingkan dengan angka kasus DBD pada Januari 2019 turun drastis. Dia menyampaikan selama Januari 2019 ada 566 kasus suspect DBD dan setelah dikroscek dengan DBD elektronik ternyata hanya 41 kasus di antaranya yang poositif DBD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya