SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN -- Tim Dinas Kesehatan Kabupaten atau DKK Sragen akan melakukan tracing riwayat dan kontak pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Desa Pringanom, Masaran, Selasa (26/5/2020).

Tracing tersebut dilakukan dengan melakukan rapid test terhadap warga yang pernah kontak erat dengan pasien Covid-19 yang kini dirawat di RS Paru Jajar Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rencana tracing tersebut disampaikan Kepala DKK Sragen Hargiyanto saat dihubungi Solopos.com, Senin (25/5/2020). Tim yang akan melakukan tracing beranggotakan empat orang dengan persiapan rapid test sesuai kebutuhan di lapangan.

Masyarakat Bandel, Kasus Covid-19 Diprediksi Meledak Setelah Lebaran

Tim tracing kontak pasien positif Covid-19 di Masaran, Sragen, tersebut wajib mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Bila ada yang hasilnya reaktif akan langsung diambil sampel swab.

Pengambilan sampel swab dilakukan bersamaan dengan pasien positif Covid-19 yang masih dikarantina di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen pada Rabu (27/5/2020). “Tracing yang pasti di Masaran. Untuk kebutuhan personel masih kami tentukan besok,” kata Hargiyanto.

Sementara itu berdasarkan data situasi Covid-19 yang dirilis DKK hingga Senin pukul 16.00 WIB, jumlah pasien Covid-19 masih ada 17 orang. Perinciannya 15 orang di Gedung SMS, satu orang di RS Paru Jajar Solo, dan satu orang di RSUD dr Moewardi Solo.

Update Covid-19 Indonesia 25 Mei: Tambah 479 Positif, Total 22.759 Kasus

Pasien positif Covid-19 yang dirawat di RS Paru, Solo, merupakan pasien baru yakni pedagang Pasar Kramat Jati, Jakarta, yang pulang ke Masaran, Sragen.

Sementara jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh sebanyak 14 orang dan yang meninggal dunia satu orang. Jumlah PDP masih 19 orang yang dirawat dan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tinggal sembilan orang.

Antisipasi Lonjakan

Direktur RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Didik Haryanto, menyampaikan untuk antisipasi bila ada lonjakan pasien terkait Covid-19, RSUD Sragen memiliki layanan rapat inap sebanyak 34 bed plus satu ruang operasi bertekanan negatif. Sementara di RSUD dr Soeratno Gemolong ada 15 bed dan di RSD Technopark Sragen ada 24 bed.

Didatangi Sukarelawan Pakai APD dan Ambulans, Remaja Nongkrong di Karanganyar Kocar-Kacir

“Dalam perawatan pasien terkait Covid-19, kami memiliki tim yang terdiri atas enam dokter konsulen, yakni empat dokter spesialis penyakit dalam dan dua dokter paru. Setiap pasien yang masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) ada semacam pemeriksaan dengan menggunakan early warning system.

Pemeriksaan itu dilakukan dengan skor tertentu. Kalau skornya lebih dari 10, tim akan berdiskusi panjang.
“Skor itu dilakukan dengan protokol pemeriksaan seperti rontgen dan pemeriksaan darah serta dilihat ada gejala sesak napas atau tidak,” jelas Didik.

Jika tim memutuskan pasien masuk ruang isolasi, langsung diikuti rapid test dan pengambilan swab. Dalam hal ini tim bekerja dengan teliti dan hati-hati. Jika lolos dan masuk bangsal umum akan berisiko ke pasien lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya