SOLOPOS.COM - Seorang petugas Puskesmas Gondang, Sragen, melakukan pengasapan atau fogging di dalam dapur rumah milik warga di Dukuh Ngabeyan, Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, Selasa (11/1/2022). (Istimewa/Budiyono)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 80-90 rumah di lingkungan RT 017 Dukuh Ngabeyan, Desa Bumiaji, Kecamatan Gondang, Sragen, dilakukan fogging, Selasa (11/1/2022). Penyemprotan insektisida ini dilakukan lantaran ditemukan satu kasus meninggal dunia diduga akibat demam berdarah dengue (DBD).

Selain satu orang meninggal, juga ditemukan dua kasus baru yang diduga mengarah ke DBD pada Senin (10/1/2022).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Desa Bumiaji, Budiyono, menyampaikan satu pasien yang meninggal itu adalah seorang perempuan berumur 35 tahun. Ia meninggal pada Minggu (9/1/2022). Pada Senin kemarin, ada dua anak-anak yang masuk rumah sakit dengan gejala DBD. Dua anak-anak itu, kata Budiyono, berada satu RT dan berdekatan dengan rumah perempaun yang meninggal dunia tadi.

Baca Juga: 16 Desa di 10 Kecamatan di Sragen Endemis DBD

“Saya sudah berbincang dengan suaminya. Dari gejalanya katanya memang mengarah ke DBD. PSN [pemberantasan sarang nyamuk] sudah dilakukan pada Senin pagi. Karena ada kasus tambahan kasus kemudian dilanjutkan fogging pada Selasa ini. Yang di-fogging semua rumah di lingkungan RT 017 plus beberapa rumah di lingkungan RT lain. Jumlah rumah yang di-fogging diperkirakan 80-90 rumah,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com.

Kepala Puskesmas Gondang, Dedi Ari Saputro, mengaku belum mendapatkan laporan kewaspadaan dini rumah sakit (KDRS) dari rumah sakit yang merawat perempuan yang akhirnya meninggal tersebut. Kendati demikian, Dedi mengatakan puskesmas bersama pemerintah desa setempat sudah menindaklanjuti dengan PSN dan penyelidikan epidemiologi (PE).

“Kami belum mendapat laporan adanya tambahan kasus baru,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Dia 16 Desa Endemis DBD di Sragen

10 Kasus DBD

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Hargiyanto, mengatakan pada Januari ini sudah ada 10 kasus positif DBD dan satu orang meninggal dunia. Dia mengatakan kemungkinan yang satu orang meninggal dunia itu yang ada di Gondang.

“Pada Januari 2022 ini, laporan yang saya terima ada 73 kasus KDRS, 10 orang di antaranya positif DBD, 49 orang demam dengue (DD), dan 14 kasus lainnya demam biasa,” ujar Hargiyanto.

Dia mengatakan 10 orang positif DBD itu berada di 10 kecamatan, yakni Sumberlawang, Gesi, Gemolong, Miri, Ngrampal, Sambirejo, Karangmalang, Masaran, Jenar, dan Sragen Kota.

Baca Juga: Bocah Sragen Meninggal Diduga Karena Demam Berdarah

“Meninggalnya pasien DBD itu ada beberapa faktor penyebab. Kemungkinan karena pasien terlambat datang atau kemungkinan terlambat merujuk dan seterusnya. Biasanya juga karena trombosit menurun,” katanya.

Administrator Kesehatan Ahli Muda Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sragen, M.M. Sumiyati, mengatakan beberapa waktu lalu ada kasus meninggal yang awalnya diduga DBD. Tetapi setelah diperiksa dengan aplikasi DBD elektronik ternyata buka DBD tetapi suspect. Dia mengatakan berdasakan KDRS mengarah ke DBD tetapi setelah masuk dalam aplikasi DBD elektronik belum tentu hasilnya DBD.

Di DBD elektronik itu ada sejumlah indikator dalam pemeriksaan, seperti indikator gejala utama jelas demam. Ada juga indikator gejala klinis yang berjumlah 10, hasil pemeriksaan laboratorium ada 11 indikator, dan diagnosa dokter. Kemudian ada juga diagnosa klinis dan laboratorium, kemudian dicek kembali dengan PE dan mengetahui angka bebas jentik (ABJ) dan seterusnya.

Baca Juga: Kasus DBD Sragen Tertinggi Se-Jateng

“Dari rangkaian perjalanan itulah baru bisa diketahui sebuah laporan kasus itu positif mengarah ke DD, DBD, atau DSS [dengue shock syndrome],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya