Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pantauan Solopos.com, talut yang jebol menggerogoti bangunan di sebelahnya. Selain itu, pendangkalan Kali Jenes sudah terlalu tinggi. “Kalau talut ini tidak segera dibenahi, bisa merembet ke sampingnya. Akibatnya, jembatan yang dibangun di atas Jl Tejonoto kemungkinan bisa retak karena geronggong di bawahnya,” kata Sumedi, 54, warga Kelurahan Danukusuman RT 004/RW 006, Serengan kepada Solopos.com.
Sumedi menceritakan, warga sekitar tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi jebolnya talut tersebut. Sebab, dana yang dibutuhkan untuk membenahi talut cukup banyak. Kendati demikian, warga pernah mengajukan kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk segera membenahi talut. Bahkan, pernah suatu hari, kata Sumedi, warga bergotong-royong untuk menambal jembatan yang retak. “Karena itu efek dari talut yang jebol di bawahnya. Bisa jadi, retaknya jembatan disebabkan tak bisa menahan beban. Kondisi talut yang jebol pernah dilaporkan kepada dinas terkait dengan tembusan Camat Serengan, namun sampai sekarang belum juga dibenahi,” jelas Sumedi.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Danukusuman, Ichwan Daldiri, mengatakan talut Kali Jenes yang jebol dapat menyebabkan banjir apabila tiba musim hujan. “Apalagi terjadi pendangkalan yang terlalu tinggi. Kondisinya sangat kotor,” kata Ichwan. Dengan kondisi tersebut, pihaknya meminta kepada dinas terkait untuk segera merespon kondisi jebolnya talut Kali Jenes.
Camat Serengan, Djoko Sulistyo, mengatakan keluhan warga Danukusuman terkait talut jebol sudah disampaikan kepada DPU Kota Solo. “Kami bahkan menerima surat tembusan dari warga Danukusuman. Apapun itu keluhan warga, kami biasanya diberitahu. Namun untuk kewenangan, ada pada dinas terkait,” terang Djoko.