SOLOPOS.COM - Fahmi Muzakki Al Faroq (dua dari kiri), saat ujian menghafalkan Alquran di Masjid Al Mustaqim di Jl. Tegalgondo-Cokro KM 5, Sabtu (19/3/2022). Santri asal Garut, Jabar itu merupakan anak dari bakul nanas. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN — Fahmi Muzakki Al Faroq, seorang santri dari anak bakul nanas sukses menghafalkan Alquran di salah satu pondok pesantren di Janti, Kecamatan Polanharjo, Sabtu (19/3/2022). Ujian menghafal Alquran sebanyak 30 juz disaksikan sejumlah pengasuh pondok dan masyarakat di Janti.

Ketua Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Abu Bakar Ash Shiddiq Janti, Kecamatan Polanharjo, Muslih, mengatakan pondok tahfiz yang dipimpinnya mulai serius mencetak generasi penghafal Alquran di tengah pandemi Covid-19, tepatnya di tahun 2020. Gagasan tersebut melanjutkan program rumah tahfiz yang dirintis di tahun 2018.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yayasan Ma’had Tahfidzul Qur’an Abu Bakar Ash Shiddiq Janti mulai dibangun tahun 2015. Berdirinya yayasan menyusul pemberian tanah wakaf dari keluarga mendiang Abu Bakar yang juga putra kelahiran di Janti di tahun 2012. Sosok Abu Bakar menginspirasi penamaan yayasan tersebut.

Baca Juga: PENCEGAHAN PAHAM RADIKALISME : Bikin Surat Pernyataan, Ponpes Diminta Akui NKRI

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami benar-benar fokus ke pondok tahfiz sejak 2020. Tahun ini merupakan angkatan II. Dari 12 santri, sudah ada satu santri yang hafal Alquran [santri pertama penghafal Alquran]. Namanya Fahmi. Dia aslinya dari Garut, Jabar. Dia seorang anak dari penjual nanas di daerahnya,” kata Muslih, kepada Solopos.com, Minggu (20/3/2022).

Muslih mengatakan kegiatan tasmi’ alias khataman Alquran disaksikan sejumlah ustaz dan warga Janti di Masjid Al Mustaqim di Jl. Tegalgondo-Cokro KM 5. Lokasi ini relatif dekat dengan Umbul Manten Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo. Tasmi’ Alquran dimulai sekitar pukul 05.00 WIB. Sepanjang menghafal Alquran, Ojat dan istrinya turut menyimak bacaan Fahmi di masjid tersebut.

Alhamdulillah tasmi’ 30 juz oleh Fahmi makan waktu 12 jam. Itu sudah terpotong istirahat zuhur/makan siang dan Asar sekitar 2 jam. Jadi waktu efektif menghafal Alquran selama 10 jam. Artinya dalam 1 jam bisa menyelesaikan 3 juz,” kata Muslih.

Baca Juga: 83 Orang Terpapar Covid-19, Ponpes di Juwiring Klaten Lockdown

Muslih mengatakan Fahmi dan 11 santri mulai nyantri di Ma’had Tahfidzul Qur’an Abu Bakar Ash Shiddiq Janti di tahun 2021. Sebelum terdaftar sebagai santri di Janti, Fahmi telah terlebih dahulu belajar agama di salah satu pondok di Garut.

“Memang yang menjadi santri di Ma’had Tahfidzul Qur’an Abu Bakar Ash Shiddiq ini yang sudah punya kemampuan dasar membaca Alquran. Kami tinggal meneruskan [menjadi penghafal Alquran]. Sebanyak 12 santri di sini belajar menghafal Alquran dengan gratis alias tak dipungut biaya [diasuh empat ustaz]. Untuk operasional yayasan, sudah ada donaturnya sendiri,” katanya.

Meski sudah menghafal Alquran dalam tempo 1 tahun, lanjut Muslih, santri bernama Fahmi tetap diminta tinggal di pondok. Fahmi diwajibkan tetap memelihara hafalannya sekaligus membantu santri lainnya agar cepat menghafal Alquran. Ke depan, seluruh santri yang sudah diasuh selama 2 tahun akan memperoleh sertifikat dari yayasan.

Baca Juga: Dari Ponpes Al Qohar Klaten, Tas Kanvas Melalang Buana hingga Eropa

“Masa belajar di sini 2 tahun. Ketika Fahmi dalam 1 tahun sudah hafal, kami minta tetap di pondok terlebih dahulu. Mulai sekarang, kami juga sudah membuka pendaftaran untuk angkatan III [secara online atau pun datang langsung ke pondok]. Santri di sini berusia 18-24 Tahun atau minimal sudah lulus dari SMA/MA sederajat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya