<p><span><strong>Madiunpos.com, BOJONEGORO</strong> — Longsor yang terjadi di penambangan pasir purba Bengawan Solo di Desa Tebon, Kecamatan Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, menelan korban jiwa, Selasa (4/9/2018).</span></p><p><span>Seorang penambang bernama Sumani, 30, asal Desa Sumberarum, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro, <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180904/516/937746/ditinggal-ke-sawah-rumah-petani-ponorogo-terbakar" title="Ditinggal ke Sawah, Rumah Petani Ponorogo Terbakar">meninggal dunia</a> akibat tertimbun longsor.</span></p><p><span>Camat Padangan, Bojonegoro, Sugeng Firmanto, di Bojonegoro menjelaskan penambangan pasir purba Bengawan Solo di darat di wilayahnya itu mengalami longsor sekitar pukul 11.30 WIB.</span></p><p><span>Sebelumnya, Sumani bersama teman kerjanya Saridi, 25, juga warga Desa Sumberarum, Ngraho, bekerja menggali pasir dengan cangkul juga sekrop. </span><span>Keduanya melakukan <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180904/516/937756/5.000-orang-menari-gemu-famire-di-lanud-iswahjudi-magetan" title="5.000 Orang Menari Gemu Famire di Lanud Iswahjudi Magetan">penggalian pasir</a> di tanah milik Warjan, Kepala Dusun Tinggang, Kecamatan Ngraho, yang lokasi tanahnya di Desa Tebon.</span><br /><span></span></p><p><span>"Penambangan pasir dilakukan secara manual dengan memanfaatkan cangkul dan sekrop," kata petugas Satpol PP Kecamatan Ngraho, Edy Prasetyo.</span></p><p><span>Saat longsor terjadi, lanjut dia, Sumani tidak berhasil menyelamatkan diri, sehingga tertimbun pasir bercampur tanah. Sedangkan Saridi berhasil lolos yang kemudian melaporkan kejadian itu kepada pihak desa juga Polsek Padangan.</span></p><p><span>Edy Prasetyo menambahkan korban berhasil dievakuasi dengan berat ekskavator <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180904/516/937832/pesilat-luar-kota-dilarang-masuk-ke-madiun-untuk-rayakan-1-sura" title="Pesilat Luar Kota Dilarang Masuk ke Madiun untuk Rayakan 1 Sura">karena medannya</a> sulit di lokasi penambangan pasir.</span></p><p><span>"Korban berhasil dievakuasi sudah dalam keadaan meninggal dunia pukul 17.15 WIB dengan memanfaatkan ekskavator. Saat ini korban di bawah ke Rumah Sakit (RS) Padangan untuk memperoleh visum," ucapnya.</span></p><p><span>Menjawab pertanyaan, Edy Prasetyo juga petugas Satpol PP Kecamatan Ngraho, Yono, mengaku tidak tahu pasti penjualan pasir dari hasil pengalian di penambangan setempat.</span></p><p><span>"Kami tidak menanyakan soal penjualan pasirnya," ucap Yono.</span></p><p><span>Sebelumnya, Satpol PP Pemkab juga pernah menutup dua lokasi penambangan pasir purba Bengawan Solo di Desa Sambeng, Kecamatan Kasiman, dengan memanfaatkan alat berat ekskavator, mengakibatkan lingkungan setempat rusak pada Februari lalu.</span></p><p><span>Selain itu, pemkab juga menertibkan penambangan pasir bermesin di perairan Bengawan Solo di wilayah barat, mulai Kecamatan Ngraho, Padangan, juga Kalitidu, karena juga merusak lingkungan. </span></p><p><strong>Silakan </strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong> dan </strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong> untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian