SOLOPOS.COM - Sejumlah pengendara kendaraan melintas di depan Pasar Cokro Kembang, Daleman, Tulung, Klaten, Kamis (16/7/2020). (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Pasar Cokro Kembang di Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ditutup tiga hari, mulai Kamis hingga Sabtu (16-18/7/2020). Penutupan pasar tradisional itu disebabkan sejumlah pedagang telah kontak dengan pasien positif Covid-19 asal Cokro Kembang, HNO, 41, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, HNO sehari-harinya bekerja sebagai seorang karyawan swasta di Kudus. Lantaran sakit tipes, HNO dijemput anggota keluarganya dari Kudus ke Cokro Kembang, 26 Juni 2020. HNO sempat berobat di klinik di dekat rumahnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

BNPB: Waspada! Ada Gempa Vulkanik Dangkal Indikasi Erupsi Gunung Merapi

Lantaran tak puas dengan hasil pengobatan di klinik itu, HNO berobat ke PKU Muhammadiyah Delanggu. Di rumah sakit (RS) tersebut, HNO sempat diambil swab.

Di tengah menunggu hasil swab, HNO pulang ke rumahnya di Cokro Kembang. Saat di Cokro Kembang, HNO dijenguk sejumlah anggota keluarga besarnya.

Total penjenguknya mencapai 56 orang. Angka itu didapat berdasarkan hasil tracking Gusgas PP Covid-19 Desa Daleman.

Sebanyak tujuh dari puluhan orang itu berprofesi sebagai pedagang di Pasar Cokro Kembang. Rinciannya, satu pedagang dari tujuh pedagang dipastikan positif Covid-19. Sedangkan sisanya dengan hasil negatif.

"Lantaran ada pedagang pasar yang kontak dengan pasien positif Covid-19, kami perlu menutup sementara Pasar Cokro Kembang terlebih dahulu. Pasar ditutup tiga hari. Dimulai hari ini. Di pintu masuk pasar sudah kami pasangi pengumuman. Ini untuk mencegah persebaran virus corona," kata Kepala Desa (Kades) Daleman, Kecamatan Tulung, Mursito, saat ditemui wartawan di kantor desanya, Kamis (16/7/2020).

New Normal Batal

Satu pekan sebelum ditutup sementara, lanjut Mursito, Pasar Cokro Tulung sebenarnya sudah mempersiapkan diri menuju kenormalan baru. Di tengah pandemi Covid-19, empat pintu di pasar tersebut sempat ditutup. Pengelola pasar sempat memberlakukan satu pintu masuk di tengah pandemi Covid-19.

Satu pekan sebelumnya, sebanyak lima pintu di pasar itu telah dibuka. Namun seluruh pintu pasar kembali ditutup menyusul adanya pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19.

Kasus Covid-19 Solo Meledak, Klaster Nakes dan Bakul Tahu Kupat Mendominasi

Di Pasar Cokro Kembang terdapat 340 pedagang. Di saat pasaran Pon, jumlah pedagang dan pengunjung mencapai ribuan orang. Perputaran uang di Pasar Cokro Kembang minimal hampir senilai ratusan juta rupiah.

"Kami tutup sementara selama tiga hari. Setelah tiga hari nanti, akan kami tinjau lagi," katanya.

Hal senada disampaikan Camat Tulung, Suyamto. Pasar Cokro Kembang Tulung yang berlokasi di bekas pabrik gula itu terpaksa ditutup sementara guna memutus mata rantai Covid-19.

"Setelah ada salah seorang penjual di pasar ada yang positif [satu orang], pasar itu memang ditutup sementara. Saat ini, di Kecamatan Tulung menjadi kecamatan paling tinggi jumlah Covid-19 di Kabupaten Klaten. Hari ini, kami pun mengundang seluruh Gusgas PP Covid-19 [meningkatkam koordinasi mencegah Covid-19]," kata Suyamto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya