SOLOPOS.COM - Wilayah RW 019, Dukuh Ngendekan, Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Klaten, masih ditutup pada Kamis (15/4/2021) karena kasus Covid-19. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Belasan warga RT 031/RW 019, Dukuh Ngendekan, Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Klaten, hingga Kamis (15/4/2021), masih isolasi mandiri setelah terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Desa (Kades) Pandes, Heru Purnomo, mengatakan 13 orang yang terpapar Covid-19 kini menjalani isolasi mandiri di dua rumah. Belasan warga itu termasuk positif Covid-19 tanpa gejala.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kondisi mereka baik. Isolasi mandiri sudah dilakukan sejak Senin [12/4/2021] dan diperkirakan sampai 10 hari. Untuk kebutuhan logistik sudah jalan dari Jogo Tonggo sejak Senin termasuk warga sekitar membantu kebutuhan logistik warga yang menjalani isolasi,” kata Heru di kantor Desa Pandes, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga: Lagi, 28 Warga Klaten Terpapar Covid-19, 4 Meninggal Dunia

Sementara itu, tiga warga Pandes, Klaten, lainnya yang positif Covid-19 menjalani perawatan di rumah sakit. Heru menuturkan satu dari tiga orang yang dirawat itu sudah mendapatkan donor plasma konvalesen.

“Kemarin ada satu orang yang butuh donor plasma kemudian kami carikan ke komunitas dan akhirnya dapat. Untuk lainnya tetap kami menunggu keterangan dari rumah sakit, kalau dibutuhkan donor, kami upayakan untuk mendapatkan,” kata Heru.

Pelacakan kontak erat terus dilakukan. Sebelumnya ada 34 orang yang menjalani tes swab dengan hasil belasan orang positif Covid-19. Pada Kamis (15/4/2021), ada enam orang yang juga melakukan tes swab.

Baca Juga: Belasan Warga Satu RT di Pandes Wedi Klaten Positif Covid-19, 1 Orang Meninggal

Membantu Pemakaman

Enam orang itu ikut hadir saat pemakaman warga Pandes, Klaten, yang meninggal positif Covid-19. “Mereka yang swab test hari ini merupakan warga yang membantu di makam. Sebenarnya mereka tidak melakukan kontak apa pun. Namun, untuk memastikan saja mereka ikut melakukan swab test,” ujarnya.

Akses keluar-masuk wilayah RT 031 untuk sementara waktu masih dibatasi. Sejumlah jalur masuk kampung ditutup sementara. “Pembatasan ini untuk mengamankan saja. Tujuannya agar warga dari luar desa tak masuk dulu,” jelasnya.

Heru mengatakan belum diketahui sumber penularan Covid-19 kepada belasan warga tersebut. Kasus itu diketahui ketika ada salah satu warga yang meninggal dunia dan selang beberapa waktu kemudian hasil swab test menyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Klaster Covid-19 Bermunculan Lagi di Klaten, Ini Respons Bupati

“Awalnya ada warga yang sakit. Saat itu tidak dicurigai Covid-19 dan dirawat di rumah oleh keluarga. Tetangga satu RT juga sempat membesuk. Kondisi warga itu tidak membaik akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Selang beberapa hari meninggal dunia dan hasil swab test keluar sehari setelah meninggal ternyata positif Covid-19,” jelasnya.

Kadus 2 Desa Pandes, Rohmad, juga menjelaskan beberapa pintu masuk ke kampung RW 019 sementara ditutup. Namun, warga yang tak terpapar Covid-19 tetap bisa beraktivitas seperti biasa.

Soal logistik bagi warga yang menjalani isolasi mandiri, Rohmad mengatakan masih terus disuplai. “Dari desa ada begitu pula dari RW juga menyuplai logistik,” jelas Rohmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya