SOLOPOS.COM - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Kelurahan Jebres, Ariyani Wulandari membacakan deklarasi Jebres Sikat Jentik Perangi Demam Berdarah untuk Surakarta di Taman Cerdas Kelurahan Jebres, Solo, Kamis (17/3/2022). (Istimewa/Lanang Aji Laksito)

Solopos.com, SOLO — Penyakit demam berdarah dengue atau DBD mengakibatkan satu orang meninggal dunia di Kelurahan/Kecamatan Jebres, Solo. Terkait itu, puluhan warga mendeklarasikan Jebres Sikat Jentik Perangi Demam Berdarah untuk Surakarta atau disingkat Sitik Prahara, Kamis (17/3/2022).

Deklarasi dilakukan di Taman Cerdas Kelurahan Jebres. Tujuannya supaya tidak ada kasus DBD lagi dengan menggerakkan semua warga Jebres. Lurah Jebres, Lanang Aji Laksito, mengatakan jumlah kasus DBD yang dilaporkan sejak Januari hingga pertengahan Maret ada dua orang dewasa.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Satu orang di antaranya meninggal dunia pada Februari lalu. “Rumah yang meninggal dunia ada pot-pot tanaman. Mungkin bisa untuk bertelur nyamuk,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis.

Baca Juga: Begini Cara Menangani Anak Terkena Demam Berdarah Dengue

Dia mengatakan warga perlu peduli dengan kesehatan dan mengenali gejala DBD supaya tidak terlambat penanganannya. Gejala DBD mirip dengan tifus.

Menurutnya, untuk penanganan DBD Kelurahan Jebres, Solo, sudah memiliki kader juru pemantau jentik (jumantik) serta program Pemberantasan Sarang Nyamuk Pemantauan Jentik Berkala (PSN PJB) Silang Antar RW. Program tersebut sudah dijalankan sejak tahun lalu.

“Kader RW melakukan pemantauan jentik antar-RW. Kader tidak mengecek di RW-nya namun ke RW lain. Jadinya lebih objektif. Kader tidak mengenal rumah yang disurvei,” paparnya.

Baca Juga: Pengasapan di Jebres Solo Cegah Persebaran Covid-19 dan Demam Berdarah

Sosialisasi 3M Plus

“Sudah ada jumantik dan PJB silang namun kok ya masih ada kasus yang terkena DBD. Kader Puskesmas Ngoresan sudah berusaha dan sosialisasi 3M Plus [menguras, menutup, memanfaatkan, dan bentuk upaya pencegahan tambahan DBD],” lanjutnya.

Lanang mengatakan puluhan warga melakukan deklarasi Jebres Sitik Prahara. Deklarasi dihadiri pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Solo, TP PKK Kecamatan Jebres, TP PKK Kelurahan Jebres, Camat Jebres Ari Dwi Daryatmo.

“Kami harus bekerja lebih keras lagi. Sitik Prahara menjadi cambukan bagi kami supaya Jebres lebih giat supaya nantinya nol kasus,” jelasnya.

Baca Juga: 8 Warga Terserang DBD, Relawan Lakukan Pengasapan di Pucangsawit Solo

Ia mengatakan warga wajib melaksanakan gerakan untuk menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, melakukan 3M Plus, dan wajib lestari atau warga menata lingkungan sampai asri.

“Ada selokan mampet harus disikapi. Ada pohon-pohon yang bikin nyamuk segera disikapi. Harapannya warga membantu para kader dan program PJB silangnya,” ungkapnya.

Ia mengatakan wajib lestari bakal dilakukan setiap bulan. Ada donatur yang akan memberikan penghargaan kepada RW terbaik yang menjalankan wajib lestari. Ada pun Kelurahan Jebres terbagi menjadi 36 RW dengan jumlah penduduk lebih kurang 32.427 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya