SOLOPOS.COM - Bendera NATO (Freepik.com)

Solopos.com, WASHINGTON, D.C. - NATO akan mulai menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan mulai 1 Mei. Penarikan mundur pasukan NATO ini seiring dengan rencana AS menarik keseluruhan 2.500 personel militernya dari Afghanistan paling lambat 11 September mendatang.

Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg, menyatakan hal ini pada Rabu (14/4/2021). Saat itu berlangsung sidang para menteri luar negeri dan menteri pertahanan negara-negara anggota organisasi itu di Brussels, Belgia. “Kami bersatu untuk keluar bersama-sama,” kata Stoltenberg dalam konferensi pers gabungan bersama Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

“Kami menghadapi dilema karena pilihan lain dari penarikan secara teratur adalah komitmen militer jangka panjang tanpa batas waktu tertentu, yang kemungkinan membutuhkan lebih banyak pasukan NATO,” kata Stoltenberrg. “Ini bukan tanda berakhirnya hubungan kami dengan Afghanistan, namun justru menjadi babak baru hubungan,” imbuh dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Pernyataan Sekjen NATO ini muncul setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden secara resmi mengumumkan pengunduran diri seluruh pasukan AS paling lambat 11 September. Tanggal ini bertepatan dengan 20 tahun terjadinya serangan besar teroris di AS pada 11 September 2001 yang memicu penyerbuan AS ke Afghanistan.

Baca juga: AS Tarik Seluruh Pasukan dari Afghanistan 11 September Mendatang

Tujuan Tercapai

Biden menyatakan konflik selama dua dekade telah menewaskan setidaknya 2.400 personel militer AS. Puluhan ribu orang lainnya cedera. “Inilah saatnya mengakhiri perang abadi,” kata Biden. "Kita pergi ke Afghanistan karena serangan dahsyat yang terjadi 20 tahun lalu,” kata dia. “Jadi kenapa kita masih harus di sana pada 2021 ini,” lanjut dia. “Perang di Afghanistan tak pernah bertujuan menjadi beban multigenerasi. Kita dulu diserang. Lantas kita berperang dengan tujuan yang jelas. Kita sudah mencapainya dan Laden juga sudah tewas,” tukas Biden.

Biden merujuk pada Osama bin Laden, pemimpin kelompok teror Al Qaeda yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan 11 September 2001. Kelompok Taliban yang pada 2001 berkuasa di Afghanistan, menolak menyerahkan Osama yang bermarkas di sana. Hal itu memicu serbuan AS ke Afghanistan. 10 tahun kemudian Osama terbunuh dalam serangan pasukan komando AS. Ironisnya, Osama tewas di Abbottabad, Pakistan, tempatnya bersembunyi, bukannya di Afghanistan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya