SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Pertemuan enam ketua umum parpol koalisi pendukung Pemerintah di Istana Kepresidenan Bogor menghasilkan satu nama calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 mendatang.&nbsp;</p><p>Menanggapi hasil pertemuan itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari memprediksi salah satu nama dari tiga tokoh nasional akan maju sebagai cawapres Joko Widodo ialah <a href="http://news.solopos.com/read/20180717/496/928457/gerindra-selamat-mahfud-md-jika-jadi-cawapres-jokowi" target="_blank">Mahfud MD</a>, Moeldoko, atau <a href="http://news.solopos.com/read/20180720/496/929199/maruf-amin-siap-jadi-cawapres-jokowi" target="_blank">Ma&rsquo;ruf Amin</a>. "Kemungkinan cawapres Jokowi mengerucut pada salah satu dari 3 M: Mahfud, Moeldoko, Maruf Amin,&rdquo; ujar Qodari kepada wartawan, Selasa (24/6/2018).</p><p>Menurut Qodari, tiga nama tokoh itu memenuhi lima kriteria sebagai pendamping Jokowi. Pertama, ujarnya, berasal dari kalangan non-parpol dan kedua dapat menjawab isu SARA. <br />Sedangkan kriteria ketiga adalah berusia senior, kempat disetujui oleh Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, dan kelima sesuai kebutuhan Jokowi.</p><p>&ldquo;Mengapa nonparpol? Karena jika Pak Jokowi memilih cawapresnya dari orang parpol, parpol lain bisa cemburu," uajr Qodari kepada wartawan. </p><p>Partai-partai politik, kata Qodari, sedang mengincar efek &ldquo;ekor jas&rdquo; untuk meningkatkan suara partainya. Jika Presiden Jokowi memilih cawapres dari figur salah satu partai politik dalam koalisinya, risikonya adalah perpecahan internal koalisi.</p><p>Sedangkan terkait figur yang dapat menjawab pertanyaan seputar isu SARA yang sering digunakan sebagai senjata oleh lawan-lawan politik Presiden Jokowi ada pada berlatara hijau santri atau hijau TNI-Polri. &ldquo;Kira-kira begitu, hijaunya hijau militer-lah." ujar Qodari.</p><p>Menurut Qodari, kriteria ketiga ialah, jika Jokowi memilih cawapres yang relatif muda, cawapres itu bisa dianggap berambisi maju di pemilihan presiden 2024. Sebagai wakil<a href="http://news.solopos.com/read/20180724/496/929910/batal-ke-jokowi-sby-bawa-demokrat-gabung-koalisi-prabowo" target="_blank"> presiden Jokowi</a>, sosok itu akan menjadi calon kuat dalam pemilihan presiden 2024.&nbsp; "Nah, itu partai-partai yang lain enggak mau tuh kasih karpet merah sama kompetitor," terang Qodari.</p><p>Selanjutnya, kriteria berikutnya cawapres Jokowi adalah mendapat persetujuan dari Megawati Sukarnoputri karena Jokowi adalah kader PDIP.&nbsp; &ldquo;Dengan demikian, harus mendapat izin dari Ketua Umumnya untuk mengusung seorang cawapres,&rdquo; ujarnya.</p><p>Sedangkan terkait tokoh yang sesuai dengan kebutuhan Jokowi maka sosok tersebut biasanya dari kalangan orang yang tegas dan berani, seperti halnya F.X. Hadi Rudyatmo pendamping Joko Widodo saat menjabat Wali Kota Solo. Atau bisa juga seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang pernah mendampinginnya waktu memimpin DKI Jakarta.</p>

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya