SOLOPOS.COM - Ilustrasi gagal ginjal akut pada anak. (Freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Temuan kasus satu anak dari Wonogiri yang dinyatakan meninggal dunia lantaran diduga gagal ginjal akut misterius, 21 September 2022 menjadi pembelajaran bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri. Pemkab telah meningkatkan kewaspadaan dan meminta pemerintah desa (Pemdes) turut mengedukasi warga.

Hal itu disampaikan Bupati Wonogiri Joko Sutopo, saat ditemui Solopos.com seusai mengadakan sarasehan di Desa Ngrompak, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, Selasa (1/11/2022). Jekek, sapaan akrabnya telah meminta para camat agar memerintahkan kepala desa/lurah mengedukasi warganya tentang penyakit gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak. 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sampai saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri belum melaporkan lagi terkait temuan kasus gagal ginjal akut misterius. Terakhir, pada 21 September 2022 itu. Satu anak dari salah satu kecamatan meninggal karena gagal ginjal akut di RS Sardjito Yogyakarta,” kata Jekek. 

Bupati Jekek menjamin fasilitas pelayanan dan tenaga kesehatan di Wonogiri telah siap jika ada temuan kasus gagal ginjal akut misterius. Selain itu, Pemkab juga telah mengimplementasi rekomendasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM). 

“Langkah pencegahannya, kami meminta kepada camat dan Pemdes melakukan sosialisasi langsung kepada warga. Kalau ada anak yang mempunyai gejala gagal ginjal, jangan diberi produk obat warungan. Tapi segera dibawa ke dokter. Itu langkah preventif agar tidak terjadi lagi kasus anak meninggal karena gagal ginjal,” ujar dia.

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut, 1 Anak di Wonogiri yang Meninggal Bermula dari Batuk & Pilek

Diberitakan Solopos.com di waktu sebelumnya, Dinkes Wonogiri mengonfirmasi anak yang meninggal dunia diduga akibat gagal ginjal akut misterius di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta merupakan balita warga Wonogiri dan berdomisili di Wonogiri. 

Kepala Dinkes Wonogiri, Setyarini, mengatakan anak yang meninggal dunia tersebut merupakan balita berjenis kelamin laki-laki dan berdomisili di Wonogiri.

Mulanya, balita tersebut sakit batuk, pilek, dan muntah tanpa ada gejala gangguan buang air kecil, 28 Agustus 2022. Sehari setelahnya, balita itu dibawa ke salah satu rumah sakit di Wonogiri untuk perawatan.

Di rumah sakit tersebut hanya dirawat selama satu setengah hari. Selanjutnya, balita itu dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito. 

Baca Juga: Kompak! Sejumlah Apotek di Wonogiri Sepakat Setop Jual Obat Sirop

“Ketika kami menanyakan apakah anak tersebut mengonsumi obat sirop atau tidak, orang tuanya lupa. Tapi tidak ada riwayat penyakit yang diderita sebelumnya,” kata Setyarini kepada Solopos.com melalui sambungan telepon WhatsApp (WA), Senin (24/10/2022).

Dia mengatakan, selama dirawat di salah satu RS di Wonogiri, kondisi anak laki-laki tersebut tidak kunjung membaik sehingga dipindahkan ke RSUP Dr. Sardjito.

Di RSUP Dr. Sardjito, ia dirawat selama 21 hari sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya