SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

BANTUL—Mantan Kepala Desa Selopamioro, Sukro Nurharjono, menyayangkan terjadinya penebangan sekitar 1.500 pohon jati di tanah kas Desa Selopamioro, Imogiri, oleh pelaku yang hingga kini masih misterius.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

“Informasi yang saya terima dari masyarakat, penebangan itu sejak Oktober lalu. Siapa yang menebang masih misterius,” ujar mantan kades yang menjabat di periode 2002-2012 itu, Minggu (25/11/2012) siang.

Sukro mengenangkan, dalam Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) pada 2004 silam, Pemdes Selopamioro menanam sekitar 1.000 pohon jati di tanah kas desa di wilayah Dusun Srunggo.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelumnya, di atas lahan seluas 4.000 meter persegi itu juga telah ditanami ratusan pohon jati. “Dulu menanamnya saat periode saya, kenapa sekarang malah ditebangi secara liar?” kesal Sukro, kemarin.

Menurut Sukro, pembalakan liar seribuan pohon jati itu dinilai sebagai bentuk pengingkaran terhadap kesepakatan desa. Yakni, mengatur dan memaksimalkan pengelolaan tanah kas desa demi kesejahteraan warga.

Jika pelaku penebangan itu masih misterius dan tidak jelas kemana aliran uangnya, maka total kerugian Desa Selopamioro ditaksir mencapai sekitar Rp1,5 miliar. Jumlah itu berdasarkan perhitungan harga satu pohon jati berumur delapan tahun rata-rata Rp100.000.

Maka itu, Sukro mengaku telah membuat laporan kasus pembalakan liar itu ke sejumlah instansi. Di antaranya Polda DIY, Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantul, hingga Bagian Pemerintah Desa Sekretariat Daerah Bantul.

“Hilangnya aset milik masyarakat Desa Selopamioro itu harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya. Sementara itu, Kajari Bantul, Retno Harjantari Iriani belum bisa dimintai konfirmasi terkait laporan pembalakan liar tersebut.

Dikonfirmasi Harian Jogja mengenai dugaan pembalakan liar itu, Kapolsek Imogiri Kompol Herlambang mengaku belum menerima laporan masyarakat. “Tetapi, anggota kami sudah memonitor,” tulis Kapolsek melalui pesan singkatnya, kemarin malam.

Adapun Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti, belum bisa memastikan adanya laporan masuk mengenai kasus pembalakan liar di tanah kas Desa Imogiri tersebut. “Kami konfirmasi dulu ke Kapolres Bantul,” singkat Anny.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya