SOLOPOS.COM - Sejumlah warga menumpang perahu karet melewati jalan perkampungan yang terendam luapan air Sungai Bengawan Solo di Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kamis (4/2/2021). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sebanyak 400 keluarga yang kurang lebih terdiri dari 1.400 jiwa di wilayah Kecamatan Mojolaban dan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, terdampak banjir akibat luapan air Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin.

Saat ini mereka mengungsi ke rumah tetangga terdekat sembari menunggu banjir surut. Pantauan Solopos.com, Kamis (4/2/2021), sejumlah warga di pinggir Sungai Bengawan Solo wilayah Kecamatan Mojolaban mengungsi ke rumah tetangga dan tanggul sungai lantaran rumah mereka terendam banjir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Air luapan air sungai itu merendam rumah penduduk setinggi paha orang dewasa. Kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor turut dipindah ke pinggir jalan perkampungan agar tak terendam banjir.

Baca juga: Korban Banjir Di Sukoharjo Mulai Mengungsi, Butuh Bantuan Makanan Siap Saji

Di wilayah Mojolaban, luapan air Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin menyebabkan banjir yang merendam ratusan rumah penduduk di Desa Laban, Tegalmade, dan Gadingan. Sementara di wilayah Grogol, banjir merendam puluhan rumah penduduk di Dusun Nusupan, Desa Kadokan.

Seorang warga Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Agus, mengatakan hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Sukoharjo dan sekitar pada Rabu (3/2/2021) mulai sore hari-malam hari. Ketinggian air sungai bertambah signifikan yang membuat waswas warga yang tinggal di dekat sungai.

“Air sungai mulai meluap pada dini hari dan langsung merendam rumah penduduk. Kami langsung mengungsi ke rumah tetangga,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis.

Baca juga: Hii... Ular Piton Ukuran 3 Meter Nyangkut di Drainase SPBU Puri Gading Sukoharjo

Siaga Kuning

Alat early warning system (EWS) peringatan dini banjir yang dipasang di pinggir Sungai Bengawan Solo menyala pada Kamis dini hari. Kala itu, air sungai menyentuh garis kuning. Warga setempat langsung mengevakuasi diri ke rumah tetangga dan tanggul sungai.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Banjir (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan banjir merendam empat desa di wilayah Mojolaban dan Grogol. Saat ini, banjir berangsur surut sehingga para pengungsi telah kembali ke rumah.

Baca juga: Besi Penutup Drainase Underpass Makamhaji Sering Hilang, Digondol Siapa?

Sukarelawan bencana alam tetap disiagakan di lokasi rawan banjir di sepanjang Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin.

“Sesuai perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem terjadi selama tiga hari mendatang. Ini puncak musim penghujan. Kami meminta agar masyarakat yang berdomisili di pinggir Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin meningkatkan kewaspadaan saat terjadi hujan lebat,” kata dia.

Saat ini, tinggi muka air Sungai Bengawan Solo menyentuh siaga kuning setelah diguyur hujan deras dengan intensitas tinggi selama berjam-jam. Tak menutup kemungkinan, tinggi muka air sungai bertambah secara signifikan apabila turun hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya