SOLOPOS.COM - Mengevakuasi korban kebakaran

Sebanyak 1.300 personel SAR DIY dilatih menangani bencana

Harianjogja.com, JOGJA – SAR DIY melatih sebanyak 1.300 anggotanya dalam rangka menyiapkan petugas penanganan bencana agar mudah dilakukan mobilisasi dengan cepat dan tepat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Minimnya anggaran, SAR DIY terpaksa merogoh kocek pribadi dalam setiap operasi penanganan bencana alam di wilayah DIY.

Komandan SAR DIY Brotoseno mengatakan, SAR DIY sebagai lembaga yang memiliki tugas melakukan pencarian dan pertolongan, selayaknya melakukan kesiapsiagaan, apalagi dengan cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini.

Ia mengakui dalam setiap kejadian bencana, banyak sekali warga atau relawan yang datang ke lokasi, namun mereka kadang tidak memahami langkah tepat yang harus dilakukan.

Oleh sebab itu, sebanyak 1.300 anggota yang tergabung dalam tim disaster unit khusus untuk menghadapi bencana alam diberi pelatihan khusus.

Apalagi, dalam catatannya, pemerintah belum memiliki program dengan muatan materi serupa. Kegiatan ini secara efektif berlangsung sejak 26 November 2016 hingga 4 Desember 2016 dalam dua tahapan.

“Ini untuk melahirkan tim penanggulangan bencana yang tangguh dan siap dimobilisasi untuk tugas kemanusiaan,” ungkapnya dalam jumpa pers di Kantor SAR DIY, Jalan Tentara Rakyat Mataram, Jetis, Kota Jogja, Rabu (30/11/2016).

Eko Susilo Kepala Instruktur SAR DIY menambahkan, tahap pertama kegiatan berlangsung pada 26 hingga 27 November 2016 kemarin berupa pembinaan potensi SAR DIY untuk 106 komandan regu.

Dalam pelatihan ini selain ilmu penanganan kebencanaan juga diajarkan kedisiplinan dan kesamaptaan jasmani. “Setiap komandan regu memimpin anggotanya berjumlah 10 orang,” ungkap dia.

Tahap kedua yaitu, pendidikan dan pelatihan penanganan bencana berlangsung pada 3 hingga 4 Desember 2016 di Lapangan Tritis, Girikerto, Turi, Sleman dengan peserta total 1.300 orang. Materi yang akan diberikan berupa pertolongan pertama gawat darurat, SAR daerah, pengenalan alat penyelamatan, peta kompas, ilmu medan, etika dan mekanisme komunikasi.

“Untuk tanggal 4 [Desember] ada simulasi evakuasi, peserta berjalan kaki menyusuri sepanjang lereng merapi disertai halang rintang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya