SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga mencairkan BST. Anggaran BST berasal dari dana pemulihan ekonomi nasional. (Candra Mantovani/Solopos)

Solopos.com, SOLO -- Sedikitnya 1.300 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Solo dicoret dari daftar penerima bantuan sosial tunai atau BST Kementerian Sosial (Kemensos).

Pencoretan itu lantaran KPM tersebut sudah terdaftar pada program bantuan sosial (bansos) lain, sudah meninggal dunia, domisili tidak sesuai KTP, hingga merasa sudah mampu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Kantor Pos Besar Kota Solo, Elan Pramudiansyah, mengatakan jumlah penerima bantuan bagi warga terdampak pandemi Covid-19 itu kemungkinan masih bisa bertambah. Validasi lapangan masih berlangsung.

Relawan Garuda Sebut PDIP Tidak Butuh Gibran di Pilkada Solo, Tapi...

Data 1.300-an KPM yang dicoret dari daftar penerima bantuan dari Kemensos itu merupakan hasil penyisiran di 35 dari 54 kelurahan di Kota Solo. Sementara validasi data mulai dari tingkat RT/RW, kelurahan, hingga Dinas Sosial (Dinsos) masih berlangsung.

“Data dari Dinsos kemudian diserahkan kepada Kementerian Sosial, baru data diupdate kepada kami, lalu tinggal menyalurkan,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (1/7/2020).

Elan mengatakan pada tahap kedua, total penerima BST mencapai 58.288 KPM. Jumlah itu naik sekitar 13.700 KPM dibanding penyaluran tahap pertama.

Berseberangan Dengan Rudy, Legislator DPRD Solo Justru Dukung Pilkada Digelar Tahun Ini

Data susulan penerima bantuan itu berasal dari usulan Pemerintah Kota Solo dan telah diverifikasi Kemensos. Penyaluran melalui penjadwalan bergelombang di kantor kelurahan sudah selesai pekan lalu.

Jika Tak Diambil Hangus

Mereka yang belum mengambil BST di kelurahan diminta datang langsung ke kantor pos besar. “Data susulan yang masuk tahap kedua bisa mengambil jatah tahap satunya langsung. Jadi tidak menerima Rp600.000 saja, tapi Rp1,2 juta,” jelas Elan.

Batas waktu pengambilan bantuan itu sampai pekan pertama bulan ini. Sesudahnya jika tidak diambil akan hangus meskipun nanti bisa mengajukan kembali melalui kelurahan dan Dinsos.

Hari Pertama Bus BST Solo Gratis, Koridor 3 Ramai Penumpang

Pencairan dana bantuan dari Kemensos tahap I dan II di Kota Solo baru terserap sekitar 90 persen. Sejumlah permasalahan menghambat pencairan salah satunya penerima BST berada di daerah lain. Penerima tidak bisa pulang di tengah pembatasan sosial.

Selain itu, ada pula KPM yang sudah meninggal dunia. “Dia ber-KTP Solo, tapi tinggal bersama keluarganya di luar kota. Banyak kasus seperti itu,” tutupnya.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan KPM penerima BST adalah mereka yang terdampak Pandemi Covid-19. Syaratnya mereka tidak terdaftar sebagai penerima bansos lain dari pemerintah pusat.

Ratusan Karyawan Tyfountex Sukoharjo Ramai-Ramai Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bansos pusat tersebut di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Paket Sembako, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) lain, hingga Kartu Prakerja.

Di samping itu, apabila mereka juga terdaftar sebagai penerima bansos sembako Pemkot, maka harus memilih salah satu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya