SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Solopos/Farid Syafrodhi)

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng) menyatakan kekeringan ekstrem akibat musim kemarau panjang sudah melanda 30 kabupaten/kota di Jateng.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Jateng, Sudaryanto, mengatakan hingga saat ini sudah sekitar 1.096 desa di 263 kecamatan yang tersebar di 30 kabupaten/kota di Jateng yang terdampak kekeringan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Total ada 165.976 KK di 2.074 dusun dari 1.096 desa di Jateng yang terdampak kekeringan dan membutuhkan pasokan air bersih. Kebutuhannya sekitar 18.148 tangki,” ujar Sudaryanto kepada wartawan di Semarang, Jateng, Kamis (3/10/2019).

Sudaryanto menambahkan kekeringan terparah terdapat di lima kabupaten, yakni Purbalingga, Sragen, Banyumas, Wonogiri, dan Purworejo. Desa yang terdampak kekeringan di lima kabupaten Jateng itu pun membutuhkan pasokan air bersih dengan jumlah besar dan bervariasi.

“Kondisi yang sekarang sudah masuk cuaca ekstrem karena ada daerah yang enggak pernah hujan lebih dari 100 hari [3 bulan lebih]. Yang terparah ada di Purbalingga, Sragen, Banyumas, Wonogiri, dan Purworejo,” ujarnya.

Sudaryanto mengaku sudah menginstruksikan jajaran BPBD di kabupaten/kota yang terdampak kekeringan itu untuk menyuplai kebutuhan air bersih. Kebutuhan yang dipasok pun bervariasi mulai dari 1.000 tangki hingga 2.400 tangki.

“Pengiriman air bersih dilakukan masing-masing BPBD di kabupaten. Kita sifatnya memberikan back up. Kalau pasokan kurang, kita baru turun tangan,” beber mantan Kepala Dispermadesdukcapil itu.

Sudaryanto mengaku pasokan air bersih memang sangat dibutuhkan warga di 1.096 desa yang terdampak kekeringan. Hal itu dikarenakan sumur artesis yang terdapat di wilayah mereka pun telah mengering.

“Yang tahu titik mata air yang dapat diambil untuk kebutuhan warga hanya petugas Dinas ESDM di mana saja sumber airnya. Makanya, kita mengimbau kepada warga untuk bersabar terlebih dahulu sambil menghemat penggunaan air untuk kebutuhan setiap hari,” tuturnya.

Solusi lainnya, ia meminta warga menjalin kerja sama dengan pabrik-pabrik sekitar lingkungan rumahnya untuk memberikan bantuan logistik selama terjadinya kekeringan pada musim kemarau ini melanda Jateng.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya