SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KUDUS – Sebanyak 1.035 atlet muda meretas mimpi untuk menjadi pebulu tangkis berprestasi dunia melalui Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum  yang berlangsung di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jumat-Minggu (28-30/6/2013) akhir pekan lalu.

Para calon juara yang berusia 7-15 tahun ini tidak hanya datang dari Jawa melainkan hingga Aceh, Ternate, Maluku Utara sampai Raja Ampat Papua.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

“Tahun ini kami kembali menggelar audisi dengan tema Win The Big Fight. Audisi ini kami gelar untuk mencari dan membina pemain bulu tangkis berkualitas super agar proses regenerasi bulu tangkis Indonesia berjalan mulus,” ujar Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, dalam rilis yang diterima Espos, Senin (1/7/2013).

Pemain muda dikenalkan untuk berjuang sejak dini demi menjadi pemenang. Audisi ini juga merupakan jalan untuk membangun karier menjadi juara dunia masa depan dengan bergabung ke klub bergengsi yang telah melahirkan banyak juara dunia ini.

“Saya ikut audisi ini untuk mengembangkan prestasi bulu tangkis sekaligus trauma psikis karena saya juga jadi korban bencana tsunami Aceh 2004,” tutur Salsabila Yasarah, pemain kelahiran Meulaboh, 8 Juli 2002.

Yoppy mewanti-wanti proses seleksi bakal berjalan transparan dan tidak ada titipan serta cara tidak fair lainnya. Bahkan, handphone para pelatih yang masuk menjadi tim seleksi dikumpulkan agar mereka tidak ada interaksi dengan peserta. Jika ketahuan, pelatih akan mendapat sanksi berat dari PB Djarum.

Selama proses audisi, para peserta tidak hanya mengikuti seleksi, mereka dikenalkan secara langsung dengan berbagai fasilitas dan sarana yang ada di GOR PB Djarum. Selain itu, mereka diperkenalkan lebih dekat dengan para pahlawan bulu tangkis Indonesia  saat ini.

Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi, menambahkan klub ini telah banyak melahirkan juara-juara dunia. PB Djarum akan menjaring bibit-bibit atlet dengan kualitas terbaik. Menurutnya, atlet yang tangguh, pantang menyerah, memiliki daya juang tinggi dan bermental juara adalah kriteria yang dicari.

“Proses seleksi berlangsung sangat ketat. Hanya mereka yang tangguh, pantang menyerah dan mental juara yang lolos,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya