Sebanyak 1.001 keris akan dipamerkan dalam Festival Keris.
Solopos.com, SOLO — Institut Seni Indonesia (ISI) Solo bekerja sama dengan Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) akan menyelenggarakan Festival Keris di kampus II ISI Mojosongo, Solo, Sabtu-Selasa (25-28/11/2017). Sebanyak 1.001 keris dari berbagai penjuru Nusantara akan dipamerkan dalam festival tersebut.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Wakil Ketua Festival Keris, Bening Tri Suwasono, mengatakan festival tersebut diselenggarakan untuk mengenalkan keris kepada masyarakat, terutama kepada generasi muda. Menurutnya, keris adalah salah satu warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya.
“Dalam festival nanti akan dipamerkan sekitar 1.001 keris dan senjata tradisional dari berbagai daerah. Paling jauh, keris dan senjata tradisional dari Makassar juga akan ditampilkan,” tuturnya saat memberikan keterangan kepada wartawan di kampus ISI Solo Mojosongo, Kamis (23/11/2017).
Festival keris itu rencananya mulai dibuka Sabtu mendatang pukul 13.00 WIB di Galeri Seni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) kampus ISI Solo Mojosongo. Kegiatan dibuka dengan kirab keris dari gedung dekanat menuju Galeri Seni.
Festival Keris itu rencananya dihadiri oleh Ketua Umum SNKI, Fadli Zon. Festival yang menampilkan keris terbanyak se-Indonesia itu juga akan dihadiri ratusan delegasi paguyuban, empu, kolektor, dan pelaku budaya perkerisan lainnya yang berasal dari berbagai penjuru Nusantara. Sesuai jadwal, SNKI akan menyelenggarakan Rapat Kerja ke-III di ISI Solo.
Selama festival, penyelenggara menghadirkan Seminar Kuratorial Keris & Senjata Tradisional Indonesia pada Minggu (26/11/2017). Pengunjung juga bisa menyaksikan pembuatan dan melakukan jual beli keris melalui Workshop Tempa, Dederan, Mendak & Warangka serta Bursa Keris & Senjata Tradisional Indonesia.