SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Para Guru yang tunjangan sertifikasinya dihentikan lantaran ijazahnya STKIP Catur Sakti dianggap tidak sah akan mengajukan somasi kepada direktoral jendral pendidikan tinggi (dikti) dan Pemerintah Kabupaten Bantul.

Mereka bersepakat mengajukan somasi setelah mendapati adanya kejanggalan dalam surat dari kementrian pendidikan yang menyatakan program studi Bimbingan Konseling (BK) jurusan S1 tidak sesuai dengan penyelenggaraan pendidikan pada 28 April lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Yakni terkait matrikulasi atau kegiatan pembelajaran tambahan untuk menyetarakan pengetahuan peserta didik agar dapat mengikuti program pendidikan yang akan diikuti. Oleh sebab itu matrikulasi itu tidak dapat diakuai sebagai SKS.

”Herannya penilaian ini awalnya dari Sekda (Gendut).Tapi apakah sekda berhak atas ini,” ujar Ketua Pembina Yayasan Pembangunan Catur Sakti Bantul KPH Harsadiningrat kepada wartawan,Sabtu(30/7).

Sebelumnya pada 16 November 2010, lanjutnya, kementrian juga telah melayangkan surat terkait pencarian tunjagan sertifikasi pada 40 guru, namun setelah adanya surat tersebut justru baru dipersoalkan oleh daerah khususnya Bantul karena Gunungkidul tidak.

”Kami mensangsikannya. Jangan- jangan uang sudah dipakai.Kemana uang ini. Padahal dalam surat dari kementrian itu sudah disebutkan secara by name. Ini ada yang tidak beres” tambahnya.

Ketua Harian Catur SKIP Sukardiyono kekeh akan mendorong somasi tersebut, walau setelah itu juga belum tahu hasil dan rencananya selanjutnya jika tidak dipenuhi.

”Kami akan lakukan somasi terus. Karenapun kalau lari ke hukum tak bisa. Sebab surat dari kementrian itu hanya berupa pendapat. Dan sepertinya juga pendapat pribadi bukan secara kelembagaan,” jelasnya.(HARIAN JOGJA/Andreas Tri Pamungkas)

Ilustrasi : (ririnashila.wordpress.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya