SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah adanya isu kesepakatan terkait pengurangan kursi menteri partai tersebut dengan Presiden SBY saat pertemuan petinggi parpol di Cikeas, Bogor, belum lama ini.

Wakil Sekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq menjelaskan diundangnya pimpinan parpol oleh Presiden SBY ke Cikeas hanya membicarakan seputar dasar pemikiran mengenai tujuan reshuffle tetapi belum menyangkut kesepakatan.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Info yang saya dapat pertemuan tersebut hanya membicarakan dasar pemikiran saja, belum kepada kesepakatan, apalagi terkait pengurangan kursi menteri,” ujar Mahfudz di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/10)

Mahfudz mengatakan PKS saat ini belum dapat memberikan respon apapun terkait isu pengurangan kursi menteri, terlebih lagi reshufflenya sendiri belum ada. “Kalau rumor soal pengurangan jatah kursi itu ada, tapi kan gak jelas,” tegasnya.

Menanggapi pernyataan Sekjen PKS Anis Matta yang menyatakan akan keluar dari koalisi jika menterinya dikurangi, Mahfudz menjelaskan itu pendapat pribadi. Kebijakan politik di PKS diambil Majelis Syuro, termasuk soal penempatan kursi dikabinet dan posisi politik.

Hingga kini, jelas Mahfud, PKS belum menyiapkan nama pengganti menteri. Sebab, hingar-bingar PKS soal reshuffle hanya di media massa.

“PKS tidak pernah cawe-cawe. Ngusulin nama tidak, ngusulin perubahan tidak, termasuk nyinggung-nyinggung kursi orang lain juga tidak. Walaupun kami tahu ada pihak-pihak lain yang ngusulin perubahan nama, termasuk yang ngusulin PKS diganti saja,” tegas Mahfudz. (HARIAN JOGJA/Wahyu Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya