Didemo Warga, Kades Mojoroto Karanganyar Menghilang

<p><strong>Solopos.com, KARANGANYAR</strong> — Kepala Desa (Kades) Mojoroto, Mojogedang, <a title="Pemkab Karanganyar Tertarik Garap Tradisi Cembengan" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180414/494/910347/pemkab-karanganyar-tertarik-garap-tradisi-cembengan">Karanganyar</a>, Triman, didemo warganya setelah meloloskan anaknya dalam seleksi calon sekretaris desa (sekdes). Demo dilakukan puluhan warga di balai desa setempat, Kamis (24/5/2018) pagi.</p><p>Puluhan warga itu menuding kades tersebut melakukan nepotisme dengan meloloskan anaknya sebagai calon sekdes. Saat warga tersebut berdemo, Triman menghilang dari kantornya.</p><p>Berdasarkan pantauan <em>Solopos.com</em> di lapangan, warga menggelar aksi demonstrasi sambil membawa pengeras suara. Warga juga membentangkan poster bertuliskan "Tegakkan Keadilan, Tolak Nepotisme, Jujur Harga Mati, Rakyat Bersatu Tak Bisa Dikalahkan, Penuhi Janji atau Geger, Nang Ndi Man Triman".</p><p>Sepanjang aksi demonstrasi, aparat kepolisian dan Satpol PP <a title="Bangun Gedung Teater, Pemkab Karanganyar Gusur Gedung Wanita" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180520/494/917284/bangun-gedung-teater-pemkab-karanganyar-gusur-gedung-wanita">Karanganyar </a>&nbsp;berjaga-jaga di kompleks Balai Desa Mojoroto. Pada kesempatan itu, warga ingin berdialog dengan Triman terkait dugaan pengisian perangkat desa (perdes) yang tidak transparan, Rabu (23/5/2018).</p><p>Salah satu yang dipersoalkan warga, yakni pengisian sekdes yang diikuti dua peserta, yakni Bayu dan Tono. Bayu dan Tono tercatat sebagai warga Mojoroto.</p><p>Tono adalah anak Triman. Saat berlangsung tes tertulis, Bayu memperoleh nilai tertinggi, yakni 97. Sedangkan Tono memperoleh nilai 96. Saat memasuki tes wawancara, nilai Bayu di bawah Tono. Kades memilih Tono sebagai calon sekdes.</p><p>&ldquo;Persoalannya saat wawancara. Kami pun sudah menggelar mediasi di Kantor Kecamatan Mojogedang, Rabu siang. Hasilnya kades bersedia melantik Bayu sebagai calon sekdes terpilih. Setelah mediasi rampung, kades justru terindikasi akan melantik Tono. Makanya, ada aksi seperti ini,&rdquo; kata koordinator aksi demonstrasi dari Kelompok Masyarakat Peduli Keadilan di Mojoroto, Mojogedang, <a title="Pemkab Karanganyar Minta Jatah Rest Area di Tol Soker" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180417/494/910843/pemkab-karanganyar-minta-jatah-rest-area-di-tol-soker">Karanganyar</a>, Ganden Sutarwo, di sela-sela aksi.</p><p>Ganden Sutarwo mengatakan warga yang menggelar aksi demonstrasi tidak dapat menemui Triman karena keberadaannya tidak diketahui hingga Kamis siang. Triman juga tak membawa telepon seluler (ponsel).</p><p>&ldquo;Kami belum dapat menemui kades. Untuk itu, balai desa ini kami segel terlebih dahulu. Kami menilai kades telah melakukan wanprestasi terhadap kesepakatan yang sudah dibuat. Tuntutan kami, kades harus melantik Bayu sebagai calon sekdes terpilih. Hingga sekarang, rekomendasi dari kecamatan belum turun,&rdquo; katanya.</p><p>Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Pemdes Mojoroto, Sri Puji, mengaku tak tahu-menahu terkait keberadaan Triman. &ldquo;Saya tidak tahu juga posisi Pak Kkades. Yang jelas, aksi demonstrasi ini tak mengganggu pelayanan. Hanya, hingga Kamis siang kami belum melayani warga [terkait surat-menyurat],&rdquo; katanya.</p><p>Saat Solopos.com mendatangi rumah Triman tak jauh dari kantor desa, istri Triman, Tri S., juga mengaku tak mengetahui keberadaan suaminya. &ldquo;Bapak tidak ada di rumah. Bilangnya tadi ke kantor kecamatan. Bapak juga tak bawa ponsel karena hilang, Rabu siang. Kami pun tak mengetahui posisi bapak,&rdquo; katanya.</p><p>Terpisah, Camat Mojogedang, Sutrisno, juga belum bisa dimintai konfirmasi. Panggilan telepon dari Solopos.com ke nomor ponselnya berkali-kali dijawab. Pesan singkat juga tak dibalas hingga Kamis sore.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal