SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Puluhan rumah di Dukuh Tegalan, Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, terendam banjir, Kamis (4/4/2019). Banjir menggenang di sepanjang jalan perkampungan di tepi anak Kali Pepe di Boyolali tersebut.

Genangan air itu tidak sampai masuk ke rumah warga yang sebagian besar sudah dibuat lebih tinggi. Pantauan Solopos.com, Kamis siang, genangan air masih setinggi 30 cm hingga satu meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah warga menuturkan banjir terjadi karena hujan yang mengguyur pada Rabu (3/4/2019) malam dan Senin pagi mulai sebelum Subuh hingga pukul 06.30 WIB tadi. Awalnya, air hanya memenuhi aliran sungai yang mengelilingi dukuh, namun sejak pukul 06.00 WIB air meluap dan menggenangi jalan-jalan.

banjir boyolali

Ekspedisi Mudik 2024

Salah satu SD di Kismoyoso, Ngemplak, Boyolali, yang kebanjiran, Kamis (4/4/2019). (Solopos/Nadia Lutfiana M.)

Kemudian banjir mulai membesar sejak pukul 08.00 WIB. Akibatnya warga mesti menutup akses jalan. Beberapa pengendara sepeda motor juga terpaksa melewati jalan memutar agar mesin tetap menyala.

Sementara itu, banjir juga menggenang di dua sekolah dasar di dukuh tersebut. SDN Kismoyoso 3 dan SDN Kismoyoso 1 harus memulangkan murid lebih awal lantaran banjir menggenang di halaman sekolah sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) terpaksa dihentikan.

Meski demikian, ruang kelas kedua SD tersebut masih aman dari banjir. Bangunan memang sengaja dibuat lebih tinggi. Pantauan hingga pukul 14.00 WIB air belum juga surut. Kondisi ini justru di manfaatkan anak-anak desa untuk bermain.

Salah satu warga, Solikhah, menyebutkan banjir menjadi rutinitas di dusun setiap hujan deras datang. Menurutnya banjir tahun ini justru tidak begitu parah. “Lebih parah yang 2015 atau 2016 air sampai masuk ke SD,” kata dia.

banjir boyolali

Pelajar menerjang banjir di jalan kampung Kismoyoso, Ngemplak, Boyolali, Kamis (4/4/2019). (Solopos/Nadia Lutfiana M.)

Saat itu, ketinggian air bisa mencapai 1,5 meter. Guru SDN 3 Kismoyoso, Sutrisnan, menyebut banjir menjadikan anak-anak panik dan tidak fokus belajar, sehingga sekolah terpaksa bubar lebih cepat.

Lebih jauh air di puluhan sungai dan selokan di kawasan Ngemplak ketinggiannya terpantau rata dengan permukaan jalan.

Kepala Desa Kismoyoso, Joko Margono, menyebut kawasan Tegalan memang langganan banjir. Sementara itu terkait kejadian ini dia telah melaporkan ke BPBD.

Masih di Kecamatan Ngemplak, genangan air juga terpantau di beberapa lokasi lain, seperti di depan Bandara Adi Sumarmo, jalan lintas Ngemplak-Nogosari di Desa Pandeyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya