SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan sebanyak 85.650 guru di Tanah Air akan pensiun pada 2022.

“Puncaknya pada 2022, sebanyak 85.650 guru akan pensiun yang mana sebagian besar adalah guru Sekolah Dasar [SD],” ujar Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, di Jakarta, Selasa (12/3/2019) seperti dilansir Antara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemendikbud akan merekrut secara bertahap untuk mengantisipasi kekurangan guru. Tidak sekadar perekrutan, tetapi juga mempertimbangkan guru di lapangan. Didik menjelaskan perekrutan guru mempertimbangkan tiga hal yakni memenuhi kekurangan guru, memenuhi kebutuhan guru karena bertambahnya akses pembangunan, dan untuk memenuhi guru yang pensiun.

Perekrutan guru dilakukan secara bertahap. Ada pula perekrutan 7.600 guru honorer kategori K2. Kemendikbud akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) untuk mekanisme perekrutan.

“Kami akan berkoordinasi terus dengan Kemen PAN RB agar nanti yang pensiun 2022 bisa dipenuhi,” kata dia. Sementara itu, dilansir dari laman Kemdikbud.go.id., Rabu (13/2/2019), saat ini terdapat 3.017.296 guru di Indonesia. Sebanyak 2.114.765 berada di sekolah negeri, sedangkan 902.531 berada di sekolah swasta. Sebanyak 1.174.377 guru PNS baik di sekolah negeri maupun swasta telah tersertifikasi. Kemudian, sebanyak 217.778 guru non-PNS sudah tersertifikasi. “Yang belum ini kemungkinan mereka yang belum S-1. Ini sedang kita percepat,” ujar Didik.

Skenario pemenuhan kebutuhan guru telah dibahas pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dengan penghitungan efisiensi serta mempertimbangkan proyeksi guru yang akan pensiun dan juga guru honorer K2, kebutuhan guru dikalkulasi sebanyak 707.324 guru. Didik menjelaskan penghitungan efisiensi dengan mendorong multi grade dan multi subject teaching.

“Mulai 2018 kemarin kita sudah merekrut sekitar 90.000. Itu dalam rangka untuk mengurangi guru-guru honorer yang di sekolah negeri. Harapannya, 4-5 tahun [permasalahan guru honorer di sekolah negeri] selesai. Jadi, yang 700.000-an akan teratasi,” kata Didik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya