SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Peretasan sistem running text kembali terjadi di kawasan Srondol, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (6/3/2019) pagi sekitar 08.09 WIB. Sama halnya seperti yang terjadi di Puskesmas Srondol beberapa waktu lalu, pelaku kali ini juga mengganti isi pesan yang tertera di layar running text itu dengan kata-kata berisi ajakan memilih pasangan calon (paslon) nomor urut 02 pada Pilpres 2019, yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Informasi adanya peretasan running text itu kali pertama diunggah pemilik akun Instagram @dastan_garsiv yang kemudian dikirim dan di-repost akun @portalsemarang. Dalam unggahannya, akun @portalsemarang menayangkan video berdurasi sekitar 10 detik yang telah disensor.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam video itu, terlihat lokasi LED running text itu berada di Jl. Setiabudi, Semarang. Dalam kata-kata yang diunggah, akun @portalsemarang menulis jika lokasi running text itu berada di pinggir jalan dan berada di depan sebuah kantor bank swasta.

Pelakunya disinyalir peretas yang sama seperti pada kejadian sebelumnya di Puskesmas Srondol, Senin (4/3) lalu. Dugaan ini menyusul tampilan running text sama dengan yang ada di Puskesmas Srondol.

“6/3/2019: 08.15. Dan terjadi lagi namun beda lokasi dan sangat strategis untuk dibaca (pinggir dalan). Running text di salahsatu bank di srondol diretas. Isi tulisan sama dengan terjadi di Puskesmas waktu lalu, yang menyampaikan untuk memilih salahsatu paslon presiden,” tulis pengguna akun @portalsemarang, Rabu pagi.

Melihat lokasi layar LED tersebut, bank yang dimaksud dalam tulisan yang diunggah akun @portalsemarang itu adalah Bank Muamalat. Kendati demikian, pihak Bank Muamalat membantah jika LED yang menampilkan running text itu merupakan properti miliknya.

“Bukan, itu running text bukan milik kami. Kami enggak punya running text seperti itu. Mungkin milik toko-toko yang ada di sebelah bank kami,” ujar Branch Manager Bank Muamalat, Anshar, saat dihubungi Semarangpos.com, Rabu petang.

Anshar bahkan tidak tahu menahu tentang peristiwa peretasan running text yang lokasinya berdekatan dengan salah satu kantor cabang perusahaannya. Ia juga tidak pernah menerima laporan dari karyawannya terkait kejadian itu.

“Saya belum tahu. Ini malah tahunya dari media [pers]. Tapi, kami pastikan kalau running text itu bukan milik kami,” imbuhnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya