SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO–Sudah satu setengah bulan, penyiar Yusuf Fandewa membawakan kuis harian Napa Niki, Napa Niku di Radio JPI (Jaya Pemuda Indonesia) FM Solo, seorang diri. Rekannya, Muhammad Rusli Rochim alias Papi Bono, terbaring sakit. Dia tak menyangka momen siaran pada akhir September lalu bakal menjadi kali terakhirnya. Kamis (22/11/2018), Bono mengembuskan napas terakhir. Bono adalah penyiar senior yang dikenal lucu. Dia malang melintang di dunia radio sejak lama.

“Penginnya masih bisa bersama lagi. Chemistry saat siaran benar adanya. Setelah beliau meninggal rasanya saya seperti kehilangan separuh jiwa. Tidak ada yang bisa menggantikan beliau,” kata dia saat dihubungi Jumat (23/11/2018).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bersiaran sendiri tanpa Bono, bagi Yusuf seolah tidak bertenaga. Celetukan dan ucapan yang saling sahut tak lagi ada. Penggemar pun merasa kehilangan. “Ada kekhasan saat beliau membawakan acara. Kuis ini seperti melekat di Papi Bono. Saya sendiri di luar siaran juga dekat. Apapun saya ceritakan meski umur kami terpaut dua generasi,” ungkap pria 45 tahun itu.

Bono meninggal akibat infeksi paru-paru dan usus buntu di RS PKU Muhammadiyah Solo, Kamis. Dari rumahnya di RT 008/RW 006, Dusun Pondongan, Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, jenazah dibawa ke permakaman Hastana Pulo, Laweyan, Solo. Almarhum dimakamkan di Hastana Pulo Pajang, Laweyan, Solo, Jumat pukul 15.30 WIB. Sebagian besar kerabat keluarga almarhum dimakamkan di permakaman tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya