Solopos.com, KARANGANYAR — Kegiatan belajar di SDN 02 Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, terpaksa dihentikan sebelum jam pelajaran dan sekolah usai, Senin (22/10/2018).
Kepala SDN 02 Plesungan, Sukatno, terpaksa memulangkan guru dan siswa lebih awal karena asap pekat dari kebakaran sampah di TPA Putri Cempo cukup mengganggu. Asap kebakaran sampah membuat aktivitas belajar siswa di sekolah maupun warga perkampungan di sekitar TPA Putri Cempo tak maksimal.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Bahkan sejumlah orang mulai merasakan pusing, batuk, dan sesak napas. “Asap terlalu pekat. Di dalam kelas lebih parah asapnya. Saya khawatir malah kegiatan belajar tidak efektif. Tadi ibu guru mengeluh sakit. Makanya kegiatan belajar mengajar tidak dilanjutkan,” kata Sukatno, saat berbincang dengan wartawan di sekolah.
Siswa dan guru pulang pukul 09.30 WIB dari seharusnya pukul 12.00 WIB. Seluruh warga di sekitar TPA Putri Cempo sudah mendapatkan bantuan masker.
Tetapi masker belum banyak membantu mengurangi dampak asap. Sukatno juga mengingatkan peserta didiknya agar tidak bermain maupun membantu memulung sampah di TPA Putri Cempo.
“Ada orang tua siswa yang pekerjaannya memulung sampah di TPA Putri Cempo. Saya harap jangan mendekati TPA hingga situasi aman. Berbahaya masih belum seluruhnya padam dan asap pekat,” ujar dia.
Sukatno mengaku sudah menginformasikan kondisi di SDN 02 Plesungan kepada Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS). Salah satu orangtua siswa di SDN 02 Plesungan, Suryani, mendukung keputusan sekolah memulangkan siswa lebih awal.
Hal senada disampaikan siswi kelas III, Nisa Aprilia. Sesekali Nisa mengucek matanya karena pedih dan berair.
“Lebih baik pulang lebih awal daripada tidak konsentrasi. Asapnya ini juga bikin mata pedih,” tutur Suryani.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
