Torino 0-1 AS Roma: Selebrasi Emosional Dzeko

<p><strong>Solopos.com, TURIN–<a href="http://bola.solopos.com/read/20170529/498/820441/edin-dzeko-di-puncak-ini-daftar-top-skor-liga-italia-serie-a" title=" Edin Dzeko di Puncak, Ini Daftar Top Skor Liga Italia Serie-A">Edin Dzeko</a></strong> bukan salah satu bintang sepak bola yang dikenal dengan selebrasi gol&nbsp; heboh. Bomber <a href="http://bola.solopos.com/read/20180815/498/934372/unik-as-roma-kerahkan-pesawat-tempur-kawal-pemain-anyar" title=" Unik! AS Roma Kerahkan Pesawat Tempur Kawal Pemain Anyar"><strong>AS Roma</strong> </a>tersebut bahkan cenderung kalem setiap merayakan gol-golnya.</p><p>Tapi, Dzeko melakukan selebrasi gol yang meluap-luap dengan melepas <em>jersey </em>dan berlari ke bangku penonton saat Roma menundukkan Torino 1-0 di Stadio Olimpico Grande Torino, Turin, Minggu (19/8/2018) malam WIB. Pemain berdarah Bosnia tersebut tidak bisa mengontrol diri setelah mencetak gol dengan tendangan voli <em>first time</em>.</p><p>Gol Dzeko berawal dari akselerasi pemain baru Roma, Justin Kluivert. Putra kandung legenda Barcelona dan AC Milan, Patrick Kluivert, tersebut mengirimkan umpan terukur dari sayap kanan. Dzeko yang berada di kotak penalti langsung mengangkat kaki kiri untuk menyambar bola lambung dari Justin guna merobek gawang Torino pada menit ke-89.</p><p>"Saya melihat Kluivert di kanan dan berharap dia melepaskan <em>crossing, </em>dan dia melakukannya. Saya tidak punya banyak waktu berpikir. Ada banyak pemain di kotak penalti, saya tidak punya banyak waktu melakukan setuhan. Kami berada di pengujung laga, jadi saya harus menuntaskannya menjadi gol," jelas Dzeko, seperti dilansir <em>football-italia.net</em>.</p><p>Justin menilai golnya ke gawang Torino merupakan satu dari tiga gol terbaik dalam kariernya. "Saya tidak memiliki gol yang sama musim lalu, mungkin ini yang terbaik, namun ini lebih penting. Kluivert [Justin Kluivert] hebat karena dia bisa bermain di kanan atau kiri, tidak ada bedanya bagi dia," lanjutnya.</p><p>Il Lupi, julukan Roma, pun meraih poin sempurna di<em> giornata </em>pembuka Seri-A musim ini. Namun, penampilan Il Lupi yang membutuhkan gol di menit-menit akhir untuk menang itu menyisakan kekhawatiran Pelatih Roma, Eusebio Di Francesco.</p><p>"Timku selalu bermain menyerang, kami hanya perlu meningkatkan serangan maupun pertahanan. Kami bermain baik di belakang dibandingkan di depan [saat melawan Torino], kami tidak begitu tajam kali ini," ujar pelatih yang akrab disapa EDF tersebut.</p><p>Musim ini, Roma kehilangan dua pilarnya, kiper Alisson Backer yang hengkang ke Liverpool dan gelandang Radja Nainggolan yang pindah ke Inter Milan. Sebagai gantinya, Roma membeli pemain-pemain yang muda dan belum memiliki jam terbang di Italia, termasuk Justin yang dibeli dari Ajax Amsterdam. "Saya harap kami lebih kuat. Kami menjual dua pemain penting, namun mereka digantikan pemain lain," jelas EDF.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi