SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, WONOGIRI&mdash;</strong>Calon penumpang dan kru angkutan umum yang biasa ngetem terminal bayangan di lahan bekas pabrik jamu kawasan kota <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180808/495/932928/gempa-malang-terasa-di-wonogiri-berguncang-sekitar-4-menit-" title="Gempa Malang Terasa di Wonogiri, Berguncang Sekitar 4 Menit">Wonogiri</a> mengeluhkan bau tak sedap di lokasi tersebut.</p><p>Bau itu diduga dari air limbah yang mengalir di permukaan tanah dan muncul dari selokan rusak. Mereka berharap pihak terkait segera memperbaikinya.</p><p>Pantauan <em>Solopos.com,</em> di lokasi, Senin (13/8/2018), air menggenang di dekat tiang listrik di lokasi ngetem angkutan umum. Di lokasi itu air keluar dari dalam tanah dan mengalir ke timur menuju lubang drainase di lokasi lain.</p><p>Di sekitar aliran air becek. Dua lokasi lain sisi barat terdapat sumber rembesan air yang sama, namun volumenya lebih kecil. Aliran air dari lokasi itu menyatu di kubangan air di bagian tengah.</p><p>Bagian yang terdapat aliran air merupakan tempat mikrobus angkutan umum perdesaan (angkudes) dan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) berhenti. Bau tak sedap tercium di kawasan tersebut, terutama di dekat aliran air.</p><p>Sopir angkudes jurusan Wonogiri-Baturetno, Purwadi, 47, dan kernet angkudes jurusan yang sama, Supriyadi, 29, menduga air yang keluar ke permukaan dari selokan bawah tanah. Menurut mereka kemungkinan selokan pecah karena setiap hari terlindas angkudes dan bus.</p><p><strong>Proyek Drainase</strong></p><p>Air limbah yang mengalir ke permukaan membuat para kru angkutan umum dan calon penumpang tak nyaman. Sebab, air limbah menimbulkan bau tak sedap yang menyengat.</p><p>Supriyadi menginformasikan kondisi tersebut terjadi sejak dua pekan setelah lokasi yang disebut warga terminal bayangan itu difungsikan, awal Januari lalu. Awalnya air hanya muncul di satu lokasi. Seiring berjalannya waktu kondisi yang sama terjadi di dua lokasi lain. Hingga Agustus ini belum ada pihak yang menangani.</p><p>Calon penumpang bus, Mulyono, 51, mengaku tak nyaman dengan kondisi tempat <em>ngetem</em> yang bau. Dia pun memilih mencari bus jurusan Purwantoro, Wonogiri di timur terminal bayangan. Warga Kismantoro itu berharap masalah tersebut segera ditangani.</p><p>Kepala <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180624/495/924006/renggut-banyak-nyawa-jls-wonogiri-segera-dikaji" title="Renggut Banyak Nyawa, JLS Wonogiri Segera Dikaji">Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri,</a> Ismiyanto, memastikan akan memperbaiki selokan yang rusak. Selokan tersebut akan diganti struktur bangunan sesuai spesifikasi terminal, sehingga aman dilewati angkudes dan bus.</p><p>Perbaikan dilaksanakan saat proyek pembangunan tempat <em>ngetem</em> direalisasikan tahun ini. Anggarannya mencapai Rp1,5 miliar dan akan mengaver pembangunan lahan seluas 750 m2-1.000 m2 dari total lahan seluas lebih dari 3.000 m2, termasuk pembangunan drainase.</p><p>Seluruh lokasi yang terkaver proyek akan diberi atap. Lokasi akan difungsikan sebagai tempat<em> ngetem,</em> pagi hingga siang, dan pusat kuliner pada malam hari.</p><p>&ldquo;Mohon bersabar dulu. Proyek digelar tahun ini, sekarang baru lelang. Sebelum ganti tahun proyek sudah jadi,&rdquo; ulas dia.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya