SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN</strong> — Ratusan warga Desa Doyong, Miri, Sragen, mendatangi Kantor DPRD Sragen menuntut penangguhan penahanan<a title="Korupsi Dana Desa, Kades Doyong Sragen Ditahan Kejari" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180720/491/929132/korupsi-dana-desa-kades-doyong-sragen-ditahan-kejari"> Kepala Desa (Kades) Doyong</a>, Sri Widyastuti, oleh Kejari Sragen, Kamis (26/7/2018) pagi.</p><p>Pantauan <em>Solopos.com</em>, mereka datang ke Kompleks DPRD Sragen mengendarai beberapa minibus. Di gedung wakil rakyat, beberapa perwakilan pengunjuk rasa diterima jajaran Sekretariat DPRD Sragen.</p><p>Dalam kesempatan itu, perwakilan pengunjuk rasa meminta para legislator mendorong penangguhan penahahan Kades Doyong. Alasannya demi pelayanan di Desa Doyong.</p><p>Sejak <a title="FKKD Sragen Minta Penahanan Kades Doyong Ditangguhkan" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180724/491/929657/fkkd-sragen-minta-penahanan-kades-doyong-ditangguhkan">Kades Doyong </a>&nbsp;ditahan beberapa hari terakhir, pelayanan publik di Balai Desa Doyong terganggu. Penjelasan tersebut disampaikan Ketua Forum Masyarakat Desa Doyong, Muslih.</p><p>"Kami berharap DPRD Sragen bisa membantu untuk menjembatani agar penahanan Kades Doyong ditangguhkan. Dengan pertimbangan itu, aksi kami gelar di Gedung DPRD," ujar dia.</p><p>Pelayanan administratif di Balai Desa Doyong tersendat karena tidak ada Kades. Apalagi saat ini jabatan sekretaris desa (sekdes) Doyong juga sedang kosong.</p><p>"Permintaan kami agar penahanan Bu Kades ditangguhkan supaya pelayanan warga bisa kembali normal. Warga bisa dilayani dengan baik, bukan bermaksud mengganggu proses hukum," urai dia.</p><p>Muslih berharap aspirasi warga Doyong bisa disampaikan kepada pimpinan DPRD dan ditindaklanjuti. Saat unjuk rasa itu tidak ada satu pun legislator yang menerima rombongan mereka.</p><p>Kebetulan pekan ini para legislator sedang menggelar reses atau penjaringan aspirasi di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. "Kami harap aspirasi kami bisa segera ditindaklanjuti," kata dia.</p><p>Sekretaris DPRD Sragen, Joko Saryono, kepada wartawan mengonfirmasi tidak adanya legislator yang menerima rombongan pengunjuk rasa dari Desa Doyong pada Kamis pagi. Akhirnya tim Sekretariat DPRD Sragen yang menerima dan beraudiensi dengan perwakilan warga.</p><p>"Yang menjadi aspirasi warga kami catat untuk disampaikan ke pimpinan DPRD," terang Joko.</p><p>Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setda Sragen, Suharyanto, mengakui hingga Kamis belum ada pejabat yang mengisi posisi yang ditinggalkan Sri Widyastuti karena ditahan Kejari Sragen. Penunjukan pelaksana tugas (Plt) setelah ada surat dari Kejari Sragen.</p><p>"Kami masih tunggu surat dari Kejari. Soal pejabat Plt. <a title="Selain Dana Desa Doyong, Ini Kasus-Kasus Korupsi di Sragen" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180723/491/929547/selain-dana-desa-doyong-ini-kasus-kasus-korupsi-di-sragen">Kades Doyong</a>&nbsp;nanti diambilkan dari perangkat desa," sambung dia.</p><p>Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, mengakui ada potensi kinerja Pemdes Doyong terganggu dengan ditahannya kades. Padahal agendanya saat ini padat.</p><p>Dia mencontohkan agenda pengisian perangkat desa (perdes) tahun ini. Karena kadesnya ditahan Kejari, ada kemungkinan agenda seleksi perdes di Doyong ditunda untuk sementara waktu.</p><p>&nbsp;</p>

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya