SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash; </strong><em>Karnaval Paskah 2018</em> yang digelar di jalur jalan utama Kota Semarang antara kawasan Kota Lama dan Balai Kota Semarang, Jumat (27/4/2018) lalu, dilaporkan Kantor Berita <em>Antara</em> diikuti ribuan warga. &nbsp;Pelepasan arak-arakanitu dilakukan Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi dan ditonton pula oleh anggota DPR Juliari P Batubara.</p><p>Dari kalangan umat Kristen dan Katolik, tampil rombongan dari berbagai sekolah, gereja, dan Wanita Katolik RI Cabang Kota Semarang menggunakan mobil hias maupun berjalan kaki. Bukan hanya dari kalangan umat Kristen dan Katolik, komunitas lintas agama juga turut ambil bagian dalam Karnaval Paskah bertema "Dengan Kebangkitan-Nya, Kita Srawung di dalam Keberagaman" itu.</p><p>Sesampainya di Balai Kota Semarang, rombongan disambut Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi, beserta jajaran muspida dan para tokoh agama. Beberapa kelompok peserta karnaval itu sempat pula menggelar atraksi di depan panggung, seperti atraksi wushu yang dimainkan putri petinju Chris John, tarian, dan nyanyian.</p><p>Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengakui pluralitas yang dimiliki warga kota bersemboyan Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat (ATLAS) itu dengan berbagai perbedaan suku, agama, ras, antargolongan (SARA). Tetapi, imbuhnya, perbedaan itu yang menjadikan masyarakat kuat.</p><p>"Perbedaan justru menjadikan masyarakat kuat dan sampai sekarang Semarang tetap kondusif. Akan tetapi, kondusivitas bukanlah sesuatu yang bersifat statis, melainkan dinamis," katanya.</p><p>Suatu ketika, kata dia, iklim yang sudah berjalan kondusif bisa berpotensi terjadi konflik jika keberagaman dan perbedaan yang dimiliki masyarakat tidak dirawat secara baik. "Makanya, mari rawat kota ini. Dengan banyak tangan yang membangun maka Semarang semakin hebat. Kuncinya, saling menghormati, menghargai, dan gotong royong," kata politikus PDI Perjuangan itu.</p><p>Dengan berbagai perayaan agama yang digelar, kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, membuktikan masyarakat Kota Semarang berkomitmen menjaga pluralitas yang dimiliki secara baik. "Perayaan agama di Semarang komplet. Sekarang ini Paskah, baru saja kemarin ada Pawai Ogoh-Ogoh, kemudian ada Karnaval Cheng Ho. Sebentar lagi, pertengahan Mei ini ada Karnaval Dugderan menyambut puasa," katanya.</p><p>Sementara itu, anggota DPR dari Dapil 1 Jateng Juliari P. Batubara mengapresiasi berbagai perayaan agama yang digelar di Semarang, termasuk Karnaval Paskah yang sudah kesekian kalinya. "Ini satu bukti Kota Semarang benar-benar kota yang tidak hanya mengakui, tetapi juga merayakan keberagaman. Karnaval ini bukan hanya milik warga Semarang yang beragama Kristen dan Katolik," katanya.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi BRI Peduli Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Banjir di Sumbar dan Jabar

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya