SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) mengedukasi ribuan siswa dari sembilan sekolah menengah atas (SMA) dengan pengetahuan terkait ekonomi syariah.</p><p>"Ini merupakan rangkaian menuju <em>Festival Ekonomi Syariah</em> pada tanggal 2-4 Mei 2018," terang Kepala Grup Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra di sela-sela kegiatan edukasi ekonomi syariah bertema "Hari Edukasi Ekonomi Syariah" di SMA Negeri 1 Semarang, Kamis (26/4/2018). Kegiatan Hari Edukasi Ekonomi Syariah di SMAN 1 Semarang itu, kata Rahmat, diikuti 451 siswa.</p><p>Edukasi ekonomi syariah semacam itu secara serentak dilakukan pula di sekolah-sekolah, khususnya sekolah sederajat SMA. "Ada 23 SMA sederajat di berbagai daerah di Jateng. Sementara di Semarang ada sembilan sekolah. Tidak hanya sekolah-sekolah Islam, seperti madrasah, tetapi juga sekolah umum. Bahkan, sekolah kristen," katanya.</p><p>Kesembilan sekolah di Semarang itu adalah SMAN 1, SMAN 3, SMAN 6, SMA Nasima, SMA Islam Hidayatullah, SMA Karangturi, Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Penerbad, SMK Baiturahman, dan SMK Muhammadiyah 2 Semarang. Untuk peserta di Kota Semarang, ada 2.151 siswa dari total 6.251 siswa di 23 sekolah, seperti Kendal (190 siswa), Pati (200 siswa), Banyumas (1.000 siswa), Surakarta (1.450 siswa), dan Kota Tegal (1.250 siswa).</p><p>Menurut dia, ekonomi syariah bukan sistem ekonomi yang bersifat eksklusif untuk umat Islam, melainkan sistem yang terbuka tanpa memandang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). "Setidaknya ada lima prinsip ekonomi syariah, yakni <em>benevolent</em>, <em>responsibility</em>, <em>unity</em>, <em>freewill</em>, dan <em>equilibrium</em>. <em>Benevolent</em>, misalnya, bagaimana sikap dan perilaku benar dalam berbagai prosesnya," katanya.</p><p>Artinya, lanjut dia, berbagai proses dalam ekonomi syariah harus dilakukan secara benar, mulai transaksi, memperoleh komoditas, mengembangkan produk, hingga mendapatkan keuntungan.</p><p>Diakuinya, perbankan syariah di Indonesia selama ini memang masih agak lambat perkembangannya karena asetnya baru sekitar 6% dari total aset perbankan di Indonesia. "Namun, kalau ekonomi syariah sudah banyak dilakukan. Makanya, kami akan menggandeng kalangan pesantren dengan harapan bisa makin menumbuhkan ekonomi syariah di Indonesia," kata Rahmat.</p><p>Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan di SMAN 1 Semarang, Masrokhan, mengapresiasi kegiatan tersebut karena bisa mengenalkan kepada siswa mengenai sistem ekonomi syariah. "Positif sekali kegiatan ini. Apalagi, materi yang disampaikan terkait dengan mata pelajaran yang ada di SMA, khususnya Ekonomi. Di dalamnya kan ada materi ekonomi syariah," katanya.</p><p><a href="http://semarang.solopos.com/"><strong><em>KLIK</em></strong></a><strong><em> dan </em></strong><a href="https://www.facebook.com/SemarangPos"><strong><em>LIKE</em></strong></a><strong><em> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya