Umat Buddha jalani Pindapata jelang Waisak

MAGELANG: Umat Buddha Magelang, Jawa Tengah, menjalani prosesi pindapata dalam rangkaian perayaan Tri Suci Waisak tahun 2009.

“Umat menyakini bahwa dengan mengikuti prosesi ini akan mendapatkan berkah,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Jawa Tengah, David Hermanjaya, di sela mengikuti prosesi itu di Magelang, Kamis (7/6).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Prosesi pindapata berupa pemberian sedekah dari umat kepada para biksu. Sekitar 65 biksu dan biksuni dari Sangha Theravada dan Mahayana dari Jakarta dan Bandung menjalani pindapata itu.

Biksu Dutavira Mahastavira memimpin prosesi yang dimulai sekitar pukul 07:55 WIB itu.

Usai sembahyang di Kelenteng “Liong Hok Bio”, Kota Magelang, selama beberapa saat, para biksu berjalan berurutan menyusuri trotoar sepanjang Jalan Ahmad Yani, di kawasan pertokoan “Pecinan” Kota Magelang.

Setiap biksu dan biksuni membawa wadah berwarna kuning emas dan putih perak sebagai tempat sedekah.

Umat Buddha di kawasan itu berdiri di depan toko masing-masing memberikan sedekah antara lain berupa uang yang dimasukkan dalam angpo dan berbagai kebutuhan sehari-hari lainnya, kepada setiap biksu yang berjalan melewatinya.

David mengatakan, tradisi pindapata setiap hari dilakukan umat dan biksu di Thailand.

“Zaman dulu, Sang Buddha dalam pencarian kesempurnaannya, tidak pernah masak, mereka mendapatkan sedekah dari umat. Di Thailand tradisi pindapata sampai sekarang masih berlangsung, di sini (Magelang,red) setiap Waisak, umat melakukannya,” katanya.

Pindapata bagi para biksu sebagai latihan mental spiritual sedangkan bagi umat sebagai jalan spiritual untuk mendapatkan berkah melimpah dari Tuhan, kata David Hermanjaya.

Puncak Waisak 2009 jatuh pada hari Sabtu (9/5), umat akan menjalani meditasi detik-detik Waisak di pelataran Candi Mendut yang dilanjutkan dengan prosesi jalan kaki menuju Candi Borobudur melewati Candi Pawon. (Antara)