SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

TANGERANG: Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif, Antasari Azhar, akhirnya memberikan keterangan resmi seputar kasus pembunuhan dan perselingkuhan yang dituduhkan kepadanya.

Di hadapan sejumlah wartawan yang hadir di rumahnya di jalan Gunung Merbabu Blok A-11 No 13 Kompleks Giriloka II, Perumahan Bumi Serpong Damai (BSD), Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (3/5), Antasari Azhar yang mengenakan jas warna coklat dipadu dengan kemeja warna putih didampingi istrinya, Ida Laksmiwati dan sejumlah pengacaranya secara tegas membantah bahwa dirinya terlibat asmara dengan Rani Julianti (22) yang pernah menikah secara siri dengan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnain.
    “Terhadap opini itu saya sampaikan, semuanya tidak benar. Saya kira tidak perlu kita perdebatkan. Ada proses yang akan berjalan sendiri,” terang Antasari Azhar dengan suara khasnya yang tegas.
    Menurut Antasari, kini telah berkembang rumor yang berupaya untuk menghilangkan masalah sebenarnya, yakni soal korupsi dengan berupaya untuk menonjolkan persoalan lain termasuk masalah pembunuhan.
    Antasari menyatakan masalah itu karena dirinya dihubungkan dengan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnain yang tewas akibat diberondong peluru oleh dua pengendara sepeda motor setelah bermain golf di Lapangan Modernland Tangerang, 14 Maret 2009.
    Antasari mengakui ketegaran keluarga menguatkan dirinya menghadapi kasus yang sedang melilitnya itu. “Ketegaran istri dan anak-anak adalah kekuatan saya,” ujar Antasari lirih.    Antasari juga mengatakan, anak dan istrinya telah mencermati opini dan kasus yang menimpanya ini lewat pemberitaan di media. Iapun mengaku terus berdoa dalam menghadapi masalah itu. “Saya sebagai pribadi memanjatkan doa kepada Allah SWT,” ucap dia.
    Antasari menyatakan jika dirinya juga bersedia memberikan keterangan karena sebagai aparat penegak hukum harus patuh dan taat serta dapat memberikan contoh yang baik.
    “Sebagai saksi yang ditetapkan penyidik Polda Metro Jaya, saya akan memberikan keterangan yang sebenarnya Senin (4/5) untuk menghormati hukum,”tegas dia.
    Menurut dia, dalam menghadapi kasus pembunuhan tersebut dirinya telah mengajukan cuti sehingga proses penyidikan lain menyangkut korupsi tetap dijalani anggota dan Wakil Ketua KPK. Ia menambahkan tidak boleh kendur dalam memberantas korupsi apalagi berhenti dan terus dijalani sesuai aturan hukum yang berlaku.
    “Semua tugas yang menyangkut pemberantasan korupsi harus tetap berjalan sebagaimana mestinya walau saya sekarang sedang cuti,” kata Antasari. Menurut dia, dirinya sengaja mengambil cuti agar proses hukum kasus terbunuhnya Nasarudin berlangsung lancar tanpa kendala.
    Namun begitu, semua tugas pemberantasan korupsi dilaksanakan oleh para wakil ketua dan anggota KPK lainnya tanpa harus berhenti apalagi menjadi lemah. Semua perkara korupsi yang masuk ke KPK harus ditangani dengan baik sesuai proses hukum, dan hal itu dilaksanakan wakil ketua serta dibantu para petugas KPK lainnya.
   
Tidak syok

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara saat ditanya wartawan terkait berita perselingkuhan yang melibatkan suaminya, istri Antasari Azhar, Ida Laksmiwati, yang nampak begitu tegar mengaku tidak syok suaminya dituduh terlibat kasus pembunuhan. Dia tetap percaya dan akan terus mendampingi sang suaminya menghadapi cobaan ini.
    “Situasi seperti ini sudah saya alami sejak kecil, karena bapak saya juga seperti suami saya, situasinya juga seperti ini,” kata Ida sambil terus mengumbar senyum.
    “Jadi keadaan yang menimpa suami saya adalah hal yang biasa,” kata perempuan cantik yang mengenakan baju hitam bermotif bunga ini.
    Ida mengatakan, teror juga kerab dia terima. “Teror adalah makanan saya sehari-hari. Apalagi waktu bapak sebagai ketua KPK,” ucap dia.
    Akan tetapi, lanjutnya, hal itu justru menjadi kekuatan bagi dirinya untuk terus mendukung sang suami dalam menjalankan tugas. “Karena bapak dibutuhkan untuk memberantas korupsi,” pungkas Ida. Usai sang istri menjawab pertanyaan wartawan, tanpa sungkan Antasari pun merangkul dan mencium pipi dan kening istrinya.

Skenario besar
Terpisah, koordinator pengacara Antasari Azhar, Juniver Girsang mengatakan ada skenario besar di balik kasus pembunuhan Nasarudin Zulkarnain, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB).
“Ini ada skenario besar di balik kasus pembunuhan dan ada pihak lain yang ingin mengarahkan agar Antasari jadi tersangka,” kata Jurniver Girsang, kemarin.
    Dia mengatakan, pemberitaan tentang Antasari menyangkut kasus pembunuhan Nasarudin itu dianggap berlebihan sehingga terkadang mendahului penyidik dan ada pula yang menyebutkan Antasari menjadi tersangka.    
    Menurut Girsang, tidak tertutup kemungkinan dalam kasus tersebut Antasari diarahkan sebagai tersangka karena ia sering mengungkap kasus korupsi dengan skala besar, sehingga banyak orang yang berkeinginan agar Antasari dijebloskan, biar perilakunya tak diawasi KPK.
    Menjawab pertanyaan tentang perempuan bernama Rani Julianti (22) yang merupakan teman dekat Nasarudin yang diduga pernah berhubungan dengan Antasari, Girsang mengatakan, kliennya tidak ada hubungan dengan Rani. (BISNIS INDONESIA/JIBI)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya