Jateng
Selasa, 7 Mei 2024 - 18:28 WIB

Hidup Sebatang Kara, Pria Paruh Baya di Tuntang Semarang Ditemukan Meninggal

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Solopos/Dok)

Solopos.com, UNGARAN – Seorang pria paruh baya yang hidup sebatang kara ditemukan meninggal dunia di rumahnya yang terletak di kompleks perumahan di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin (6/5/2024) malam. Tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban, sehingga kematiannya diduga disebabkan sakit menahun.

Informasi yang diterima Solopos.com, korban Bernama Rochmat, 57. Ia tinggal seorang diri di kompleks perumahan itu sejak lama. Jenazah korban kali pertama ditemukan tetangga yang curiga lantaran korban tidak terlihat seharian di rumah.

Advertisement

Kasi Humas Polres Semarang, AKP Pri Handayani, mengatakan korban diketahui dalam keadaan meninggal dunia pada Senin malam sekitar pukul 19.0 WIB. Awal penemuan mayat korban dari kecurigaan tetangga, Dina Sarce, 71, yang tidak mengetahui keberadaan korban sejak Minggu (5/5/2024).

“Saksi kemudian mengajak tetangga lain untuk mengeck rumah korban. Setelah dipanggil berkali-kali tidak ada jawaban, kedua saksi kemudian mengintip dari jendela rumah korban. Awalnya mereka melihat korban dalam kondisi tidur dengan posisi miring. Kedua saksi menganggap korban sedang tidur dan meninggalkan rumah itu,” ungkap AKP Handayani, Selasa (7/5/2024).

Namun, hingga sore hari korban tak kunjung keluar rumah. Hingga akhirnya, tetangga korban pun berinisiatif mengecek ulang kondisi korban. Saat dicek, posisi korban tak berubah atau sama seperti kali terakhir saksi melihat dari balik jendela.

Advertisement

“Melihat hal itu saksi kemudian melapor ke Polsek Tuntang,” ujar Kasi Humas Polres Semarang.

Aparat Polsek Tuntang pun bergegas mendatangi lokasi atau rumah korban bersama petugas Puskesmas Tuntang. Dari hasil pemeriksaan itu diketahui jika korban telah meninggal dunia karena sakit.

“Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hal itu sesuai pemeriksaan dari Puskesmas Tuntang. Berdasarkan keterangan dari anak korban, Dwi Umayah, 25, ayahnya memang sudah lama menderita penyakit liver dan jantung,” ungkap AKP Handayani.

Advertisement

Setelah dilakukan pemeriksaan, selanjutnya jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga korban juga menolak untuk dilakukan autopsi dan menerima peristiwa itu dengan lapang dada.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif