Depresiasi rupiah yang terjadi saat ini akibat konflik Iran-Israel memberikan dampak terhadap bertambahnya biaya produksi, sehingga ikut meningkatkan harga produk.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (18/4/2024) dibuka meningkat karena aksi ambil untung (profit taking) setelah penguatan dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada awal perdagangan Jumat (26/1/2024) turun karena data produk domestik bruto (PDB) triwulan IV-2023 Amerika Serikat (AS) membaik.
Mata uang rupiah dibuka menguat pada perdagangan di Jakarta awal pekan seiring investor menunggu rilis data cadangan devisa Indonesia untuk Desember 2023.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (4/1/2024) pagi tergelincir 57 poin atau 0,37 persen menjadi Rp15.538 per dolar AS.
Seiring dengan inflasi dalam negeri yang tercatat stabil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (2/1/2024) sore ditutup menguat.
Rupiah pada perdagangan Selasa (2/1/2024) pagi melemah menjadi Rp15.430 di tengah pasar menantikan data terkini terkait inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia tahun 2023.
Pada awal perdagangan Senin (18/12/2023) Rupiah dibuka melemah di tengah pasar menantikan kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada perdagangan Kamis (7/12/2023) pagi dibuka melemah 28 poin atau 0,18 persen menjadi Rp15.522 per dolar AS.
Rupiah dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (5/12/2023) di tengah imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS) yang mengalami rebound.
Ringgit Malaysia menguat 0,06% diikuti baht Thailand yang naik 0,07%, dan peso Filipina menguat 0,14%. Adapun won Korea menguat 0,29% dan yuan China naik 0,12%.
indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya mencapai level tertinggi baru sejak Oktober 2002 di 108,19 pada akhir perdagangan Senin waktu setempat.
Mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi, yakni yen Jepang naik 0,25%, won Korea Selatan melemah 0,66%, yuan China turun 0,17%, dan ringgit Malaysia turun 0,24%
Selain rupiah, mata uang lain di kawasan Asia lain yang dibuka menguat diantaranya yen Jepang yang naik 0,23%, dolar Singapura naik 0,11%, won Korea Selatan naik 0,10%, dan baht Thailand naik 0,04% terhadap dolar AS.
Mata uang Asia lainnya dibuka bervariasi, yakni yen Jepang yang naik 0,07%, won Korea Selatan melemah 0,53%, yuan China naik 0,09%, dan ringgit Malaysia naik 0,06%
Mayoritas mata uang Asia juga tampak bertahan di teritori positif. Adapun, indeks dolar AS terpantau melemah 0,12% menjadi 103,9 pada akhir perdagangan.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif, tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.830-Rp14.890.
Kurs rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat tipis setelah Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga di level 3,5%.
Indeks dolar AS naik 0,17% ke level 104,613. Pada perdagangan kemarin, Selasa (21/6), rupiah ditutup naik 23,5 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.812 per dolar AS.
Sementara itu, mata uang Asia lainnya ditutup bervariasi yakni yen Jepang yang menguat 0,21%, won Korea Selatan yang melemah 0,31%, yuan China yang menguat 0,46%, dan ringgit Malaysia menguat 0,01%.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah dibuka berfluktuatif pada awal pekan depan, tetapi berisiko ditutup melemah.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan rupiah pada hari ini dipengaruhi oleh sikap investor yang mencerna kenaikan suku bunga 75 basis poin yang diumumkan oleh bank sentral Amerika Serikat hari Rabu, yang bertujuan menjinakkan inflasi setelah indeks harga konsumen naik 8,6 persen YoY pada Mei, terbesar sejak 1994.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan penguatan indeks dolar sebelumnya terjadi mengikuti rilis indeks harga konsumen AS bulan Mei yang melonjak ke level tertinggi dalam empat dekade 8,6%.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan hari ini rupiah berpeluang dibuka fluktuatif, tetapi akan ditutup melemah di rentang Rp14.670-Rp14.730.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan bank sentral AS pekan ini akan mengumumkan kenaikan suku bunga 50 basis poin kedua dari tiga kali berturut-turut, yang telah mendorong lonjakan dolar dalam beberapa bulan terakhir.
Tim Riset Monex Investindo Futures (MIFX) mengatakan penguatan dolar AS kemungkinan disebabkan oleh seiring meningkatnya harapan bahwa inflasi mungkin telah mencapai puncaknya, bersamaan dengan saham Wall Street yang berbalik menguat.
Indeks dolar AS pada pukul 15.30 WIB melemah 0,27% ke 102,21. Sedangkan bersama dengan rupiah, yuan China menguat 0,16%, dolar Hong Kong menguat 0,02%, dan yen Jepang menguat 0,15%.
nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini melemah 44,5 poin atau setara 0,31%. Sedangkan indeks dolar AS pada hari ini terkerek tipis 0,021 poin atau 0,02% ke level 102,550.
Selain rupiah, beberapa mata uang lain di kawasan Asia lain yang dibuka berbalik menguat diantaranya won Korea Selatan dibuka naik 0,66%, yuan China naik 0,44%, dolar Taiwan menguat 0,29%, dan ringgit Malaysia menguat 0,26% terhadap dolar AS.
Selain rupiah, beberapa mata uang lain di kawasan Asia lain yang dibuka berbalik menguat diantaranya won Korea Selatan dibuka naik 0,66%, yuan China naik 0,44%, dolar Taiwan menguat 0,29%, dan ringgit Malaysia menguat 0,26% terhadap dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa perkembangan nilai tukar rupiah hingga 23 Mei 2022 mencatatkan depresiasi sejalan dengan depresiasi mata uang regional.
Kurs rupiah terhadap dolar AS terpantau melemah pada penutupan perdagangan Senin (23/5/2022) menjelang keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) terkait suku bunga.
Nilai tukar rupiah berhasil menjadi jawara Asia pada pembukaan perdagangan Senin (9/11/2020) menyusul sentimen kemenangan Joe Biden dalam pemilu Presiden AS.