Soloraya
Rabu, 8 Mei 2024 - 09:40 WIB

Aisyiyah Karanganyar Turut Cegah Stunting Lewat Layanan KB Gratis

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim kesehatan RS PKU Karanganyar memasangkan KB kepada peserta aseptor pada kegiatan layanan KB gratis yang digelar Pimpinan Daerah Asyiyah Karanganyar, Rabu (8/5/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR–Angka kasus stunting atau tengkes di Indonesia, termasuk Kabupaten Karanganyar masih cukup tinggi. Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencegah peningkatan kasus stunting pada anak, salah satunya melalui program keluarga berencana (KB).

Hal itu disampaikan Ketua Majelis Kesehatan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar, Husnul Dwityasari, di sela-sela Penggerakan dan Pelayanan KB Aisyiyah di RS PKU Karanganyar pada Rabu (8/5/2024). Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Milad ke-107 Aisyiyah.

Advertisement

Dia menjelaskan stunting dapat dicegah jika program KB berjalan optimal melalui kehamilan yang terencana. Idealnya, dia mengatakan jarak antaranak tiga sampai lima tahun.

Selain anak mendapatkan air susu ibu (ASI) ekslusif hingga dua tahun, ibu kembali melahirkan setelah kondisi badannya telah siap baik fisik maupun mental. Dengan menjaga jarak antaranak akan membantu mencegah munculnya kasus stunting.

Advertisement

Selain anak mendapatkan air susu ibu (ASI) ekslusif hingga dua tahun, ibu kembali melahirkan setelah kondisi badannya telah siap baik fisik maupun mental. Dengan menjaga jarak antaranak akan membantu mencegah munculnya kasus stunting.

Dia mengatakan penggunaan KB, khususnya metode kontrasepsi jangka panjang berperan dalam percepatan penurunan angka stunting. Jika kehamilan terencana dan diperiksa secara rutin, itu akan mencegah potensi lahirnya anak stunting. Oleh karena itu, dia mengapresiasi terselenggaranya pelayanan pemasangan KB gratis tersebut.

Dia berharap masyarakat turut menyukseskan program KB, khususnya dalam penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, implan, MOW, dan MOP lebih efektif dalam mencegah kehamilan.

Advertisement

Di antaranya di RS PKU Karanganyar yang melayani sebanyak 59 peserta aseptor KB, 15 orang dilayani di Puskesmas Jaten, dan lima orang menjalani MOW (metode operatif Wanita) merupakan KB jangka panjang dengan mengikat saluran indung telur di RS Onkologi Solo.

“Kegiatan ini bentuk kepedulian Aisyiyah terhadap kesehatan masyarakat termasuk kesehatan ibu dan anak,” kata dia.

Menurutnya, partisipasi masyarakat terkait keluarga berencana cukup baik. Baksos layanan KB ini sudah dimulai sejak 16 April hingga 10 Mei lalu dengan total melayani 2.865 aseptor.

Advertisement

Kegiatan tersebut telah terpaksa di 68 titik lokasi dan puncaknya dilaksanakan di tiga lokasi, yakni PKU Muhammadiyah, Puskesmas Jaten dan RS Onkologi Solo.

Layanan KB ini diikuti oleh ibu-ibu usia produktif dengan rentang usia diatas 30 tahun dibawah 50 tahun.

Warga Tasikmadu, Nuning K., 30, mengikuti program KB gratis dengan memasang implan. Dia mengaku ingin menjaga jarak kehamilan antar anak agar dirinya siap baik secara fisik maupun materi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif