Jenang menjadi salah satu makan khas yang tak bisa dilepaskan dari hari jadi Kota Solo. Makanan tradisional ini mengandul simbol-simbol kehidupan dan makna Filosofis yang dalam.
Pegiat Yayasan Jenang Indonesia yang merupakan penyelenggara acara, Heru Mataya, mengatakan pihaknya melibatkan seratusan orang dari berbagai kelurahan, restoran, penjual, sampai lembaga asosiasi untuk menyiapkan jenang gratis secara sukarela.
Pemilik Rumah Makan Jenang Laweyan Omi Nurul Fdhilah bercerita dirinya sejak kecil sangat dekat dengan makanan jenang. Pasalnya waktu kecil dirinya sering dibuatkan jenang.