Soloraya
Sabtu, 4 Mei 2024 - 21:35 WIB

Pembunuhan Pengusaha Boyolali, Fakta Ini Buka Kemungkinan Pelaku Dikenal Korban

Redaksi Solopos.com  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bayu Handono. (Instagram @bayu.handono)

Solopos.com, BOYOLALI — Kematian Bayu Handono, 36, seorang pengusaha tembaga dari Tumang, Cepogo, Boyolali yang jasadnya ditemukan bersimbah darah, Jumat (3/5/2024) pukul 21.00 WIB, menimbulkan tanda tanya besar bagi para tetangganya.

Pasalnya, tidak terdengar ada keributan dari rumah korban di Dukuh Kebonso, Kelurahan Pulisen, Kabupaten Boyolali sebelum penemuan jasad Bayu.

Advertisement

Di rumahnya tersebut, Bayu Handono tinggal seorang diri.

Salah satu tetangga korban, Yovita Almi, mengatakan jarak rumah Bayu dengan rumah tetangga tidak jauh.

Advertisement

Salah satu tetangga korban, Yovita Almi, mengatakan jarak rumah Bayu dengan rumah tetangga tidak jauh.

Biasanya, kata dia, suara bersin dari rumah Bayu pun terdengar dari rumahnya.

Terbunuhnya Bayu di dalam rumah juga menimbulkan dugaan pelaku dikenali oleh korban. Pasalnya, selama ini Bayu selalu menutup pintu gerbang rumahnya dari dalam.

Advertisement

Pada saat penemuan jasad Bayu, kondisi pintu gerbang terbuka sehingga ada kemungkinan pelaku masuk atas sepengetahuan korban.

“Mas Bayu selalu mengunci pintu gerbangnya dari dalam. Setiap tetangga yang mau datang bakal bertanya via pesan WhatsApp terlebih dahulu keberadaannya,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Sabtu.

Karenanya, Yovita Almi merasa aneh ketika dua hari atau sejak Kamis (2/5/2024) posisi pintu gerbang rumah Bayu terbuka.

Advertisement

Kades Cepogo, Mawardi, membenarkan korban adalah pengusaha tembaga di Cepogo.

Korban masih memiliki alamat KTP di Dukuh Gunungsari RT 001 RW 015, Desa/Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

“Kesehariannya kalau pagi, dia memang memiliki usaha dari kerajinan logam. Tapi kalau sore atau malam kembali ke sini. Dia seorang diri karena orang tuanya ada di wilayah Kembangkuning, sehari-hari dengan masyarakat juga tidak ada masalah,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (4/5/2024).

Advertisement

Mawardi menilai korban merupakan sosok yang baik, ramah, dan mudah bergaul dengan masyarakat.

Walau sudah tidak tinggal di Tumang, pada Rabu (1/5/2024), Bayu masih ikut gotong royong dengan tetangga sekitar.

Ia tidak tahu kondisi terakhir korban, akan tetapi berdasarkan keterangan polisi yang ia dapat, korban meninggal dunia dan ditemukan dalam kondisi tertelungkup.

Mawardi menjelaskan mobil korban terlihat masih ada, akan tetapi untuk kendaraan roda dua milik Bayu tidak ada di Tumang ataupun di rumah korban.

Kasus ini tengah ditangani oleh Polres Boyolali.

Pihak keluarga mengungkapkan harapan mereka atas kasus meninggalnya Bayu Handono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif