Sport
Selasa, 16 April 2024 - 18:20 WIB

Kontroversi Wasit Kabirov: STY Sebut Komedi, Ivar Jenner Pasang Ikon Badut

Redaksi Solopos.com  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepemimpinan wasit asal Tajikistan, Nasrullo Kabirov, layak dipertanyakan karena beberapa kali membuat keputusan yang menguntungkan tuan rumah Qatar. Indonesia keok 0-2 dan terkena dua kartu merah kontroversial. (Istimewa)

Solopos.com, DOHA — Buruknya kepemimpinan wasit asal Tajikistan, Nasrullo Kabirov, dalam laga Timnas U-23 Indonesia vs Qatar, Senin (15/4/2024), membuat berang jutaan pencinta bola Tanah Air.

Shin Tae-yong menyebut wasit sebagai pemimpin komedi. Sementara gelandang Ivar Jenner yang dikartu merah secara kontroversial memasang ikon badut di Instagram story-nya seusai laga.

Advertisement

STY yang berdiri di pinggir lapangan selama 2 x 45 menit mengatakan keberpihakan wasit untuk tuan rumah Qatar sudah terlihat sejak awal pertandingan di Jassim bin Ahmad Stadium, Doha tersebut.

Menurutnya, kekalahan Garuda Muda lebih kepada buruknya kepemimpinan wasit asal Tajikistan tersebut.

“Dalam sepakbola Anda bisa menang atau kalah, saya mengucapkan selamat untuk Qatar yang menang di laga ini. Kami bermain di Qatar dan mereka adalah tuan rumah. Kemarin kami datang ke stadion memakan waktu 7 menit dan sebelum pertandingan ini berubah menjadi 25 menit, pemain kami sudah siap untuk bertanding. Anda lihat kepemimpinan wasit di laga tadi bukanlah sepakbola tetapi sebuah acara komedi,” ucap Shin Tae-yong pascalaga, Selasa (16/4/2024) pagi.

Advertisement

Dengan tegas, Shin Tae-yong mengatakan, AFC selaku induk sepakbola benua Asia, harus melakukan evaluasi kepemimpinan wasit di laga ini.

“Tentu Qatar punya keuntungan sebagai tuan rumah, tapi keberpihakan wasit sangat berlebihan. Saya tidak bisa berkata banyak untuk laga ini. Sepakbola tidak bisa dimainkan seperti ini, di level ini, AFC harusnya bisa memberikan evaluasi untuk ke depannya,” tegas STY di laman PSSI.

Pelatih asal Korea Selatan ini mempertanyakan cara AFC dalam melatih wasit untuk memimpin laga sekaligus kartu merah untuk Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta dalam laga ini.

“Saya tidak mengerti cara AFC melatih wasit, dalam 25 tahun karier saya sebagai pemain sepakbola dan pelatih saya tidak mengerti. Kartu merah pertama jelas tanpa kontak, tapi wasit memberikan kartu merah, ini sulit dipahami,” lanjutnya.

Advertisement

Shin Tae-yong juga mempertanyakan fungsi VAR dalam membantu wasit mengambil keputusan di laga ini.

Ia menyebut, jika keputusan tersebut terjadi di Indonesia, maka akan menjadi bahan lelucon selama berbulan-bulan.

Meski begitu, Shin Tae-yong mengatakan akan kembali fokus untuk laga ke depan melawan Australia, Kamis (18/4/2024).

“Kenapa mereka tidak menggunakan VAR? Ini sangat lucu, fans melihat semua di TV, jika ada wasit seperti ini di Indonesia, akan menjadi lelucon yang luar biasa. Para fans juga melihat itu secara jelas, pelatih juga punya mata, kami mendapatkan dua kartu merah yang aneh. Tapi bagaimanapun, kami akan siap untuk laga berikutnya,” jelas Shin.

Advertisement

Pemain Timnas Indonesia, Shayne Pattynama, bereaksi atas kekalahan junior-juniornya yang berlaga di Piala Asia U-23 kontra Qatar, Senin (15/4/2024).

Shayne menganggap kepemimpinan wasit sangat buruk dengan sejumlah keputusan kontroversialnya.

Pemain belakang Timnas Indonesia yang berlaga di Liga Belgia itu menuliskan di Instagram Story-nya.

Indonesia against referee (Indonesia melawan wasit),” tulis Shayne yang langsung direspons positif warganet Tanah Air.

Advertisement

Gelandang Garuda, Ivar Jenner yang mendapat kartu merah kontroversial memasang gambar lima badut yang sedang tertawa.

Protes PSSI

PSSI secara resmi melayangkan protes ke AFC atas kepemimpinan wasit asal Tajikistan, Nasrullo Kabirov dalam pertandingan perdana Piala Asia U-23 antara Indonesia kontra Qatar di Doha, Senin (15/4/2024) malam WIB.

Nasrullo Kabirov berulang kali membuat keputusan kontroversial, utamanya proses terjadinya dua gol dan dua kartu merah untuk Indonesia.

Sejumlah keputusan kontroversial itu menjadi dasar protes PSSI kepada AFC.

“Kita PSSI akan layangkan surat protes. Karena ada beberapa tadi, kartu merah Ivar Jenner, mestinya tidak kartu merah. Kita protes,” ujar Erick di Doha, Selasa (16/4/2024), seperti dikutip Solopos.com dari laman resmi PSSI.

Menurut Erick, sebagai federasi PSSI punya otoritas untuk menyampaikan protes resmi.

Advertisement

Apalagi ada beberapa episode dalam pertandingan yang merugikan Timnas Indonesia.

“Kita sebagai federasi akan melayangkan protes terkait performa wasit. Kalian lihat seluruh rakyat Indonesia, netizen sosial media, semua sama kita. Karena mereka tahu, ini bukan gim yang fair. Tapi kita masih punya dua gim. Kita fight di atas lapangan,” ujar Erick.

Erick berpesan di hadapan para pemain agar tidak terpengaruh atas kepemimpinan wasit di laga pembuka.

Menurut Erick masih ada dua laga tersisa di putaran grup bagi para pemain untuk tampil habis-habisan.

“Jangan sampai gim ini merusak fokus kalian. Kita belum selesai, masih ada dua gim. Kita harus fight. Itulah kita. Tadi kalian main bersembilan, fight. Bersebelas harus bisa lebih fight. Masih ada dua gim. Pada prinsipnya ini bukan akhir, kita masih punya dua gim. Kita harus melawan balik,” ujar Erick.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif