SOLOPOS.COM - Candi Jabung di Kabupaten Probolinggo. (disporabud.probolinggokab.go.id)

Solopos.com, PROBOLINGGO – Kabupaten Probolinggo mempunyai sejumlah peninggalan sejarah yang sampai saat ini masih terjaga. Salah satunya Candi Jabung yang berlokasi di Desa Jabung, Kecamatan Paiton.

Dikutip dari disporabud.probolinggokab.go.id, Candi Jabung disebut dengan nama Bajrajinaparamitapura. Candi ini berjarak sekitar 5 kilometer adai Kecamatan Kraksaan atau 500 meter sebelah tenggara kolam renang Jabung Tirta yang berada di pinggir Jalan Raya Surabaya-Banyuwangi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Candi Jabung merupakan candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang dibangun dengan gaya arsitektur candi Hindu. Seperti dikutip dari p2k.stekom.ac.id, dalam Kitab Negarakertagama disebutkan bahwa Candi Jabung sempat dikunjungi salah satu pemimpin Kerajaan Majapahit, Hayam Wuruk pada 1359 Masehi. Selain itu, Candi Jabung juga digunakan sebagai lokasi untuk pemakaman keluarga Kerajaan Majapahit.

Ekspedisi Mudik 2024

Candi ini berdiri di atas tanah seluas 30 meter X 40 meter dan terdiri dari dua bangunan utama, yakni sebuah bangunan besar dan bangunan kecil yang kerap disebut Candi Sudut. Salah satu dari keunikan pada situs ini adalah bahan utama untuk pembangunan candi yang berupa batu bata merah, bukan batu andesit yang biasanya digunakan dalam candi-candi pada umumnya.

Candi Jabung ini dibangun sangat menarik. Pertama terdapat kaki candi yang berbentuk segi empat dengan bagian barat candi menjorok keluar untuk mendukung tangga menuju atas. Kemudian terdapa bagian dari tubuh candi yang dipenuhi dengan berbagai macam relief. Di sudut tenggara tubuh candi terdapat relief yang menggambarkan seorang Wanita mengendarai seekor ikan yang dipercaya sebagai penggambaran kisah Sri Tanjung, seorang tokoh utama dari legenda dari zaman Majapahit.

Selain relief, di bagian tubuh Candi Jabung juga terdapat ukiran kepala naga dan ukiran mirip batu Rosetta yang menjelaskan tahun dibangunnya candi ini, yakni pada tahun 1276 Saka atau 1354 Masehi. Sayangnya, bagian atap candi ini kebanyakan sudah rusak dan hilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya