Bisnis
Selasa, 7 Mei 2024 - 14:56 WIB

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Ini Komentar Presiden Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Dok. Solopos.com - ANTARA/Yashinta Difa)

Solopos.com, JAKARTA–Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan tutupnya pabrik PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta, Jawa Barat, tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Hal itu karena Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada triwulan I-2024.

Advertisement

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan perusahaan yang harus melakukan efisiensi atau kalah bersaing dengan produk baru.

“Kalau masalah ada pabrik yang tutup, sebuah usaha itu naik turun karena kondisi, karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal,” kata dia seusai meresmikan  Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

Advertisement

“Kalau masalah ada pabrik yang tutup, sebuah usaha itu naik turun karena kondisi, karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal,” kata dia seusai meresmikan  Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

Jokowi mengungkapkan pertumbuhan ekonomi nasional 5,11 persen menumbuhkan optimisme di tengah resesi global yang terjadi saat ini. “Tapi yang jelas secara makro, perkembangan ekonomi kita sangat baik 5,11 [persen],” kata Presiden seperti dilansir Antara.

Awal 2023 lalu, Presiden Jokowi menyempatkan diri untuk mencoba dan membeli sepatu di salah satu toko sepatu legendaris Indonesia, Bata, saat berkunjung ke pusat perbelanjaan Kota Kasablanka. Saat itu, Jokowi membeli sneakers berwarna hitam yang dijual di toko sepatu Bata seharga Rp349.900.

Advertisement

“Mereka sedang melakukan transformasi bisnis dan menyesuaikan kegiatan bisnisnya agar lebih efisien. Kita ketahui bersama mereka telah menjual aset dalam rangka menjadikan perusahaan kembali sehat dan efisien,” katanya, dikutip dari rekaman audio yang diterima media di Jakarta, Selasa.

Diberitakan sebelumnya, sekitar akhir Maret lalu pihak perusahaan sepatu Bata melaporkan rencana penghentian produksi di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Cibening, Kecamatan Bungursari, Purwakarta.

Alasannya, salah satunya karena selama empat tahun terakhir, pabrik sepatu Bata ini mengalami kerugian akibat sepi order.

Advertisement

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta Didi Garnadi dalam kesempatan terpisah mengatakan akibat sepi order, PT Sepatu Bata melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawannya secara bertahap. Sedangkan jumlah karyawan Bata yang terkena PHK sebanyak 233 orang.

PT Sepatu Bata Tbk mendirikan pabrik di Purwakarta sejak 1994 dan resmi ditutup pada awal Mei 2024. Penghentian produksi pabrik sepatu itu telah diumumkan melalui keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia, 2 Mei 2024.

Director and Corporate Secretary BATA Hatta Tutuko dalam keterangannya kepada BEI pada 2 Mei 2024 menjelaskan alasan dari penutupan pabrik di Purwakarta karena perusahaan tak mampu lagi melanjutkan produksi di pabrik sepatu Purwakarta.

Advertisement

Hatta menjelaskan permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di pabrik juga terus menurun dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia, sehingga pabrik pun terpaksa ditutup.

“Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat,” kata Hatta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif