SOLOPOS.COM - Pelayanan pendaftaran umrah di salah satu jasa pelayanan haji dan umrah di Kota Semarang, Jawa Tengah. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG–Para pelaku biro jasa umrah di Jawa Tengah (Jateng) ancang-ancang menaikkan biaya perjalanan umrah menyusul pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) beberapa waktu terakhir. Hingga kini, kurs rupiah terhadap dolar AS masih fluktuatif atau naik turun.

Sekretaris Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (Amphuri) Jateng, Muhammad Halim, menyampaikan banyak biro perjalanan umrah di 35 kabupaten/kota di Jateng mulai waswas dengan kurs rupiah yang tak kunjung menguat.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Kenaikan dolar lumayan tinggi soalnya ini, meski pembayaran [biaya umrah] pakai rupiah, tapi kan komponennya di sana [Jeddah, Arab Saudi] dari penginapan, visa sampai pesawat mereka patokannya dolar. Jadi kalau rupiah lemah biayanya pasti ada kenaikan,” kata Halim kepada Solopos.com, Sabtu (4/5/2024).

Oleh karena itu, lanjut Halim, naik atau tidaknya biaya perjalanan ibadah umrah tergantung pemerintah pusat dalam mengendalikan kurs rupiah. Apabila sampai Juni 2024 dolar AS masih tinggi, maka dipastikan ada kenaikan harga bagi jemaah yang ingin menunaikan ibadah umrah di Makkah.

Dia mengungkapkan sejauh ini telah menyampaikan kemungkinan adanya kenaikan biaya tersebut kepada para jemaah umrah yang ingin berangkat ke Tanah Suci. Meski telah disampaikan ke jemaah, Amphuri Jateng tetap berharap pemerintah bisa membuat rupiah kembali stabil agar tak terjadi kenaikan biaya.

“Kita sudah infokan ke jemaah bila sewaktu-waktu harga bisa berubah atau pelunasannya bakal mengikuti harga dolar AS. Dan kita [biro umrah] ancang-ancang dengan patokan dolar AS di Rp18.600 untuk saat ini. Tapi kita lihat pertengahan Juni bagaimana, kalau sudah stabil [kurs rupiah], maka tak perlu ada kenaikan,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, potensi kenaikan biaya umrah tak hanya diakibatkan oleh kurs rupiah yang melemah. Hilangnya dua bandara internasional di Jateng, yakni Ahmad Yani Semarang dan Adi Sumarmo Boyolali juga berimbas pada kenaikan biaya ibadah umrah sampai 15 persen atau Rp2 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya