SOLOPOS.COM - Ilustrasi uji swab. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA -- Jumlah tes spesimen harian terkait Covid-19 hanya mencapai 8.776 spesimen pada 15 Juni 2020 atau anjlok jauh di bawah target pemerintah. Target pemeriksaan ini tak hanya jauh dari target baru 20.000 spesimen per hari, tapi juga di bawah target lama 10.000 tes per hari.

Juru Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengakui situasi itu. Dia mengatakan bahwa minimnya jumlah spesimen yang diperiksa disebabkan adanya beberapa laboratorium di rumah sakit dan perguruan tinggi yang libur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tolak Rapid Test, Puluhan Warga Serang Mengamuk di Kantor Kelurahan

Hal ini menyebabkan jumlah tes Covid-19 secara nasional turun drastis. Yuri mengatakan pemerintah sudah berupaya agar laboratorium-laboratorium tersebut tidak tutup meski pada hari libur karena situasi darurat.

"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin agar seluruh laboratorium tidak berhenti beroperasi meskipun hari libur. Namun, beberapa laboratorium yang berada di rumah sakit dan beberapa di perguruan tinggi masih menerapkan hari libur," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/6/2020).

89 Gadis Wonogiri Ajukan Dispensasi Kawin, Kebanyakan Hamil Duluan

Berdasarkan laporan harian yang dirilis Gugus Tugas, 8.776 spesimen harian yang diperiksa berasal dari 6.257 orang. Secara kumulatif jumlah tes spesimen Covid-19 yang mencapai 523.063 spesimen dari 329.190 orang.

Jumlah spesimen yang hanya mencapai 8.776 pada hari ini jauh menurun jika dibandingkan dengan hari sebelumnya. Pada Minggu, 14 Juni 2020 yang jumlah spesimen harian yang diperiksa mencapai 18.760 spesimen.

Berapa Ganti Rugi Kebakaran Candi Elektronik Solo? Ini Penjelasan Asosiasi Asuransi

Pada hari-hari sebelumnya, jumlah tes spesimen Covid-19 juga sempat mencapai di atas angka 15.000 spesimen per hari. Pada 13 Juni 16.574 spesimen dan 16.702 spesimen pada 12 Juni 2020.

Seperti Pasca-Lebaran

Sebelumnya, penurunan jumlah spesimen sempat terjadi pasca-Lebaran. Pada 25 Mei 2020 hanya 6.272 spesimen yang diperiksa dan pada 26 Mei 2020 hanya mencapai 4.741 spesimen.

Rekam Jejak Jaksa Fedrik Adhar Syaripuddin: Tuntut Ahok dan Pernah Cibir KPK

Saat itu Yuri mengklaim terdapat 32 laboratorium yang tidak beroperasi dalam rangka libur Lebaran 2020. Bahkan salah satu laboratorium Kemenkes di Jakarta sempat berencana tutup, tapi batal karena diprotes publik karena jumlah tes Covid-19 yang masih rendah.

Untuk diketahui, hingga saat ini terdapat 110 laborarorium RT-PCR dan 82 laboratorium Test Cepat Molekular (TCM) yang aktif. Sementara itu, Presiden Joko Widodo pada 4 Juni meminta agar target uji spesimen dingkatkan dua kali lipat dari target dari sebelumnya yaitu dari 10.000 per hari menjadi 20.000 spesimen per hari.

KA Tegal Ekspres ke Jakarta Dibuka, Penumpang Wajib Pakai Lengan Panjang

Selain menaikkan target jumlah tes Covid-19, Jokowi juga meminta agar pelacakan terhadap kasus positif lebih agresif dibandingkan biasanya. Menurutnya, pelacakan kontak tracing tak boleh lagi dilakukan dengan cara konvensional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya