Bisnis
Selasa, 23 April 2024 - 17:02 WIB

Anak Muda Jadi Peminat Utama Investasi Kripto

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aset kripto (Antaranews.com)

Solopos.com, SOLO–Anak muda menjadi peminat utama mata uang digital kripto. Saat ini segmentasi investor terbesar dalam kripto oleh kelompok usia 18 tahun hingga 35 tahun.

Hal ini diungkapkan CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis. Dia menyebut berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) hingga Maret 2024, komposisi investor kripto di Indonesia mayoritas di kelompok usia 25 tahun hingga 30 tahun sebanyak 28,1%.

Advertisement

Disusul oleh kelompok usia 18 tahun hingga 24 tahun sebesar 23,9%, kemudian usia 31 tahun hingga 35 tahun sebanyak 16,5%. Kelompok usia 41 tahun hingga 45 tahun menjadi kelompok investor kripto yang paling sedikit sebesar 7,9% serta kelompok usia 36 tahun hingga 40 tahun sebesar 10,5%.

Yudhono menguraikan ada beberapa alasan utama di balik ketertarikan anak muda terhadap kripto. Dia menyebut kripto terkenal dengan volatilitasnya yang tinggi, yang berarti potensinya untuk menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Hal ini menarik bagi anak muda yang ingin mencapai kekayaan dengan cepat.

Advertisement

Yudhono menguraikan ada beberapa alasan utama di balik ketertarikan anak muda terhadap kripto. Dia menyebut kripto terkenal dengan volatilitasnya yang tinggi, yang berarti potensinya untuk menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Hal ini menarik bagi anak muda yang ingin mencapai kekayaan dengan cepat.

“Kedua, kripto didasarkan pada teknologi blockchain yang inovatif dan menarik bagi banyak orang muda yang melek teknologi,” terang Yudhono melalui keterangan resmi, Selasa (23/4/2024).

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) ini juga menyebut kripto mempunyai komunitas yang kuat. Ada komunitas online yang besar dan aktif di sekitar kripto, yang dapat memberikan dukungan dan informasi bagi investor muda.

Advertisement

Lebih lanjut, Yudhono menjelaskan pasar kripto dan bitcoin mampu bangkit setelah momen halving terjadi pada Sabtu (20/4/2024) lalu. Bitcoin sempat pulih ke level US$65.000 yang merupakan posisi rata-rata pergerakan eksponensial 20 hari, sebuah level penting yang harus diperhatikan.

Secara keseluruhan, Yudhono menguraikan investor merespons positif bitcoin halving. Meredanya kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah turut berkontribusi terhadap kemajuan ini. Terlebih data tren aliran pasar ETF BTC-spot mencerminkan sentimen investor terhadap bitcoin halving.

Pasar ETF BTC-spot mengakhiri lima sesi arus keluar bersih berturut-turut. Pada hari Jumat (19 April), pasar ETF BTC-spot melihat total arus masuk bersih sebesar US$59,7 juta.

Advertisement

Yudhono menjelaskan iShares Bitcoin Trust (IBIT) mencatatkan 69 sesi arus masuk bersih berturut-turut. Namun, pasar ETF BTC-spot melihat total arus keluar bersih sebesar US$204,3 juta dalam pekan yang berakhir 19 April 2024.

Setelah Bitcoin Halving, fokusnya kemungkinan akan beralih ke tren ETF BTC dan kepastian makroenomoi. Tren naik dalam arus masuk pasar ETF spot BTC dapat mendorong permintaan pembeli terhadap BTC. Namun, situasi makroekonomi masih bisa menjadi penghalang pergerakan Bitcoin selanjutnya.

“Pasar kripto bersiap menghadapi potensi dampak di tengah antisipasi data PDB dan inflasi PCE minggu ini karena The Fed mengisyaratkan penundaan penurunan suku bunga,” kata dia.

Advertisement

Selain itu, Yudhono menyebut rilis indikator-indikator ekonomi penting yang akan datang, termasuk data Produk Domestik Bruto (PDB) AS dan angka inflasi Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), telah meningkatkan spekulasi seputar sikap kebijakan moneter Fed. Perilisan data tersebut dijadwalkan masing-masing pada hari Kamis (25/4/2024) dan Jumat (26/4/2026).

Berdasarkan survei dari Populix berjudul Minat Masyarakat Indonesia Terhadap Cryptocurrency yang diakses Solopos.com, melalui populix.co, Selasa, investasi mata uang kripto, khususnya bitcoin, lebih banyak diminati oleh kalangan laki-laki milenial.

Nilai mata uang kripto khususnya bitcoin memang naik belakangan ini. Tapi tidak semua orang siap akan risikonya yang juga tinggi. Mayoritas dari mereka memilih reksa dana pasar uang yang tingkat risikonya tergolong rendah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif